Bisnis
Selasa, 7 November 2023 - 18:17 WIB

Pasar Cermati Kebijakan The Fed, IHSG Ditutup Memerah

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).(Istimewa/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (7/11/2023) sore, ditutup melemah seiring pelaku pasar masih mencermati arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

IHSG ditutup melemah 35,05 poin atau 0,51 persen ke posisi 6.843,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,42 poin atau 0,59 persen ke posisi 913,43.

Advertisement

“Melemahnya IHSG tampaknya dipengaruhi dari tekanan eksternal. Bursa regional Asia melemah yang tampaknya dipengaruhi sikap pelaku pasar yang menanti arah kebijakan The Fed,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell pada pekan ini, untuk mendapatkan sinyal lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga acuannya.

Advertisement

Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell pada pekan ini, untuk mendapatkan sinyal lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga acuannya.

Selain itu, bursa regional Asia juga dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan China periode Oktober 2023 yang menyempit dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

General Administration of Customs China melaporkan bahwa neraca perdagangan Oktober 2023 sebesar 56,53 miliar dolar AS atau lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 77,71 miliar dolar AS.

Advertisement

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan penurunan posisi cadangan devisa antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai langkah antisipasi dampak rambatan sehubungan dengan semakin meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 0,40 persen, diikuti sektor properti dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik 0,39 persen dan 0,28 persen.

Advertisement

Sedangkan, delapan sektor turun yaitu sektor barang konsumen non primer turun paling dalam yaitu minus 1,73 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang baku yang masing- masing minus 1,35 persen dan 0,94 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KLAS, SEMA, PTPS, ALKA dan LOPI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni GULA, DEWA, NATO, MENN dan SOOH.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.152.897 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 26,33 miliar lembar saham senilai Rp29,94 triliun. Sebanyak 193 saham naik, 340 saham menurun, dan 226 tidak bergerak nilainya.

Advertisement

Bursa saham regional Asia Selasa sore antara lain, indeks Nikkei melemah 436,69 poin atau 1,34 persen ke 32.271,80, indeks Hang Seng melemah 296,43 poin atau 1,65 persen ke 17.670,16, indeks Shanghai melemah 1,14 poin atau 0,04 persen ke 3.057,27, dan indeks Strait Times melemah 6,72 poin atau 0,21 persen ke 3.173,81.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif