SOLOPOS.COM - Para narasumber dalam Webinar Literasi Finansial Sesi 1 Reach for a Great Financial Freedom Through Insurance: Wujudkan Kemandirian Finansial melalui Asuransi. Acara tersebut digelar Solopos Media Group (SMG) bersama Great Eastern Life Indonesia, Rabu (11/10/2023). (Tangkapan Layar)

Solopos.com, SOLO — Financial freedom merupakan hal yang menjadi Impian bagi hampir setiap orang. Oleh karena itu, sangat penting melakukan perencanaan keuangan agar kemandirian dalam hal keuangan atau financial freedom dapat terwujud.

Salah satu yang menjadi dasar dalam perencanaan keuangan tersebut adalah memiliki perlindungan diri terhadap berbagai risiko yang dapat terjadi dalam kehidupan dengan asuransi.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Financial Planner, Rista Zwestika S.Sos. CFP., mengatakan masih rendahnya tingkat literasi keuangan bisa jadi merupakan salah satu penyebab masih banyaknya muncul masalah keuangan di masyarakat Indonesia. Hal tersebut dia sampaikan dalam Webinar Literasi Finansial Sesi 1 Reach for a Great Financial Freedom Through Insurance: Wujudkan Kemandirian Finansial melalui Asuransi. Acara tersebut digelar Solopos Media Group (SMG) bersama Great Eastern Life Indonesia, Rabu (11/10/2023).

Mengutip dari data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saat ini tingkat literasi keuangan di Indonesia sekitar 48,45%, sedangkan untuk tingkat inklusi keuangan sekitar 85,10%. Hal ini menggambarkan bahwa meski jumlah pengguna layanan keuangan sudah cukup tinggi, namun belum semuanya memiliki pemahaman yang baik mengenai produk keuangan.

Selain itu ada beberapa faktor menyebabkan masyarakat Indonesia tidak sehat secara keuangan. Pertama, karena menghabiskan uang demi gaya hidup, tidak paham dengan ketentuan produk investasi dan tidak memiliki dana darurat.

Rista menyebutkan bahwa 33% masyarakat Indonesia belum memiliki proteksi asuransi sebagai mitigasi risiko. Ada berbagai alasan mengapa masyarakat belum memiliki asuransi. Di antaranya adalah karena tidak memiliki anggaran untuk membayar Premi Asuransi, merasa premi asuransi itu mahal, kurangnya pemahaman tentang manfaat asuransi, merasa tidak membutuhkan asuransi, mendengar pengalaman buruk tentang asuransi, serta prosedur yang rumit.

“Padahal, kenaikan biaya kesehatan itu lebih tinggi dibanding kenaikan gaji. Rata-rata kenaikan upah minimum per tahun adalah 1,2%. Sedangkan rata-rata kenaikan biaya kesehatan per tahun sekitar 13,55%,” jelas Rista mengutip dari Survei Global Medical Trends Report dari Towers Watson.

Meski begitu, menurutnya masyarakat masih dapat mandiri secara finansial. Dikatakan, bahwa mandiri secara finansial adalah kemampuan seseorang untuk mengatur dan mengelola keuangan mereka sendiri tanpa terlalu bergantung pada bantuan finansial dari orang lain.

Dalam piramida perencanaan keuangan yang dipaparkan dalam webinar tersebut, hal yang paling dasar adalah mengelola keuangan, kemudian di atasnya adalah membangun jaringan pengaman. Pada tahap berikutnya adalah mengumpulkan kekayaan, melestarikan kekayaan dan yang teratas adalah meninggalkan warisan.

Pada tahap membangun jaringan pengaman, hal yang dapat dilakukan di antaranya adalah dengan membuat dana darurat, menumbuhkan tabungan dan melindungi diri dengan asuransi. “Dengan begitu, asuransi sebagai fondasi dan mitigasi risiko untuk mandiri secara finansial. Asuransi yang wajib dimiliki agar bisa mandiri secara finansial yakni asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis dan asuransi jiwa,” lanjut Rista.

Merdeka Finansial

Selain menghadirkan perencana keuangan, webinar sesi 1 tersebut juga menghadirkan Kepala OJK Solo, Eko Yunianto dan praktisi UMKM yang juga Founder Creative Space, Joko Purwono.

Pada kesempatan tersebut, Eko Yunianto, menyampaikan materi mengenai Merdeka Finansial Bersama Asuransi. Menurutnya yang dimaksud dengan merdeka finansial tidak hanya sekadar memiliki harta dan aset yang banyak. Ketika seseorang telah mencapai financial freedom, maka akan dapat mencapai sesuatu yang diinginkan.

Beberapa hal yang bisa disebut sebagai tanda-tanda seseorang sudah merdeka secara finansial adalah sebagai berikut.

  1. Kesehatan dan Jiwa tercover asuransi.
  2. Tidak mencemaskan masa depan berkat investasi
  3. Masa pensiun terjamin dengan dana pensiun.
  4. Dana pendidikan menjamin pendidikan anak.
  5. Berhutang untuk kegiatan produktif.
  6. Dana darurat menjadi penyelamat.

Dia pun menjelaskan sesuai Undang-undang No. 40/2014, asuransi merupakan suatu perjanjian antara dua pihak yakni perusahaan asuransi dan pemegang polis. Dimana perjanjian itu menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahan asuransi sebagai imbalan untuk memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis. Pemberian penggantian itu bisa karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti.

Penerimaan premi juga ditujukan untuk memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarannya telah ditetapkan dan atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

Secara pengertian, asuransi berbeda dengan investasi. Dikatakan, investasi merupakan kegiatan penempatan dana pada satu atau lebih dari satu jenis aset selama periode tertentu dengan tujuan mendapatkan penghasilan atau peningkatan nilai.

Dari tujuannya, untuk asuransi adalah untuk memberikan perlindungan dari berbagai bentuk kerugian finansial yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Sedangkan tujuan investasi adalah untuk memperoleh pengembalian seluruh uang atau harta yang telah diberikan kepada pihak ketiga beserta keuntungannya pada waktu yang telah disepakati di masa yang akan datang.

Kemudian dari segi manfaat, keduanya juga memiliki perbedaan. “Manfaat asuransi dan investasi juga berbeda, ini yang harus diperhatikan. Hasil asuransi hanya bisa dimanfaatkan ketika faktor risiko yang dipertanggungkan terjadi. Sedangkan hasil investasi bisa diperoleh kapan saja, sesuai dengan kenaikan nilai investasi,” jelas dia. Dia juga mengatakan, membeli asuransi tidak bisa melipatgandakan uang. Sebab asuransi tidak memiliki konsep pengembangan uang dan investasi. Konsep asuransi adalah perlindungan atau antisipasi terhadap risiko yang dapat timbul secara tidak terduga.

Sementara itu praktisi UMKM dan Founder Creative Space, Joko Purwono, mengatakan secara umum asuransi penting untuk melindungi diri dari risiko yang bisa kapan saja muncul. Asuransi juga diperlukan untuk para pelaku UMKM. Untuk itu dalam melakukan manajemen keuangan, tidak ada salahnya memasukkan kebutuhan asuransi. “Sebagian laba bisa digunakan untuk melindungi usaha dalam bentuk dana darurat dan asuransi. Sebab kita tidak tahu risiko yang akan datang. Walau banyak bantuan pemerintah, akan lebih baik jika mengantisipasi sendiri,” kata dia.

Webinar tersebut digelar sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan literasi keuangan Masyarakat Indonesia, terutama mengenai asuransi.

Direktur Bancassurance Great Eastern Life Indonesia, Nina Ong, dalam pembukaan webinar menyampaikan bahwa webinar yang terselenggara atas kolaborasi Great Eastern Life Indonesia dan SMG tersebut merupakan bentuk dukungan Great Eastern Life Indonesia untuk meningkatkan literasi keuangan untuk menyukseskan Bulan Inklusi Keuangan yang dicanangkan oleh pemerintah di bulan Oktober ini.

“Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya Great Eastern Life Indonesia untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia agar semakin hebat dalam mengelola keuangan baik untuk pribadi, keluarga maupun keuangan usaha,” kata dia. Nina juga berharap kegiatan tersebut dapat mendukung program pemerintah untuk mencapai angka literasi keuangan sebesar 90% di tahun 2024.

“Ini juga sejalan dengan semangat Reach for Great yang selalu kami bawakan di setiap kegiatan. Bagi kami semangat Reach for Great salah satunya adalah dengan memiliki kondisi finansial yang baik melalui perencanaan keuangan yang hebat,” lanjut Nina.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya