SOLOPOS.COM - CEO Kusuma Mulia Group, Rudy Indijarto Sugiharto (kedua kanan) di acara peluncuran buku Biografi Rudy Indijarto Sugiharto Naik Level Menjadi Pusat Solusi di Alila Hotel Solo, Rabu (6/3/2024). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SOLO — CEO Kusuma Mulia Group, Rudy Indijarto Sugiharto, meluncurkan buku berjudul Biografi Rudy Indijarto Sugiharto Naik Level Menjadi Pusat Solusi yang berbicara tentang industri hingga pariwisata di Kota Solo.

Pria 58 tahun itu melihat Kota Bengawan penuh dengan potensi, baik dari segi budaya hingga perdagangan. Dari sisi budaya, Kota Solo mempunyai Keraton Solo dan Pura Mangkunegaran yang bisa dikembangkan menjadi pusat pariwisata yang tidak kalah dengan Yogyakarta.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Selain itu, menurut Rudy, Solo juga dikenal sebagai kota perdagangan dan industri. Sebagai orang yang berkecimpung di dunia usaha, Rudy menyebut Kota Solo penuh dengan perusahaan tekstil baik yang berskala besar ataupun kecil.

Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga memiliki potensi yang besar, apalagi didukung dengan banyaknya perajin batik di Kota Solo.

“Ini adalah potensi yang besar, yang bisa kami kembangkan. Karena dengan pariwisata ini nanti industri dan UMKM akan ikut berkembang. Seperti hotel dan kuliner Solo yang spesial,” terang Rudy dalam acara Launching dan Luncheon Biografi Rudy Indijarto Sugiharto Naik Level Menjadi Pusat Solusi, di Alila Hotel Solo, Rabu (6/3/2024).

Untuk mengembangkan hal tersebut, Rudy menilai sektor UMKM juga harus naik kelas. Pihaknya telah memetakan beberapa kendala yang biasanya dihadapi oleh pelaku UMKM.

Menurutnya, salah satu tantangan terbesar bagi UMKM adalah permodalan dan investasi. Selain itu dari segi manajemen, sektor UMKM juga belum terkelola dengan baik dan masih berskala rumahan.

“Kalau anak-anak, ibaratnya masih butuh banyak bimbingan. Ketiga, training juga perlu ditingkatkan untuk UMKM Solo. Karena mereka masih sangat terbatas untuk jaringan dan pemasaran. Sehingga saya kemarin tergerak, sebagai Wakil Ketua Ikatan Akuntan Indonesia, saya bersama rekan-rekan membentuk training khusus untuk UMKM,” kata Rudy.

Dengan adanya pelatihan yang menggandeng akademisi dan praktisi, Rudy berharap pelaku UMKM bisa makin terinspirasi dan kreatif sehingga bisa menjadi motor penggerak bagi ekonomi Kota Solo.

Rudy menguraikan salah satu pelatihan yang digagas adalah digitalisasi UMKM. Rudy menilai pelaku UMKM juga harus memperhatikan perkembangan teknologi, terutama di sektor perbankan. Selain itu, pelaku UMKM juga harus berdampingan dengan pasar online dan offline agar mampu mendominasi pemasaran produk.

Standardisasi Produk UMKM

Rudy juga menyebut pentingnya standardisasi produk agar UMKM tidak terbatas pada pasar domestik, tapi mampu merambah pasar ekspor. Oleh sebab itu, ketika berfokus pengembangan pariwisata, sektor lainnya bakal ikut tumbuh.

Selain sektor pariwisata dan UMKM, Rudy juga menguraikan nilai tambah Kota Solo sebagai industri tekstil. Tekstil merupakan salah satu kebutuhan pokok yaitu sandang yang dulunya merupakan andalan ekspor Kota Solo yang bisa maju dan terus berkembang.

Apalagi, didukung dengan biaya tenaga kerja di Solo yang lebih efisien dibandingkan kota lainnya. Menangkap potensi tersebut, Rudy ingin menularkan pengetahuan dan pengalaman yang dia miliki kepada generasi muda.

“Kita juga harus memberikan wadah kepada anak muda, karena sekarang ini banyak yang mengeluh kepada saya. Mereka ada modal tapi tidak ada wadah yang mengayomi mereka sehingga mereka tidak bisa bergerak. Itulah yang akan kami wujudkan untuk anak muda dengan kemampuan yang luar biasa,” ujar Rudy.

Dalam kesempatan yang sama, tokoh masyarakat Kota Solo, Sumartono Hadinoto menguraikan banyaknya perubahan di Kota Bengawan. Solo dikenal sebagai kota ternyaman dan kota toleran. Oleh sebab itu, sebagai warga Solo harus ikut berkontribusi sekecil apa pun dengan segala keterbatasan agar mampu membanggakan Kota Solo.

Sumartono menilai peran pengusaha sangat penting untuk mendukung ekonomi di Solo agar tetap tumbuh. Sumartono melihat keinginan Rudy untuk mengembangkan sektor-sektor di Kota Solo.

Dia berharap langkah ini mampu membawa dampak besar bagi Kota Solo. Melalui buku tersebut, Sumartono menilai Rudy mampu menggugah dan memotivasi orang-orang lainnya.

Manajer Solopos Publishing, Shoqib Angriawan, yang juga tim penulis buku Biografi Rudy Indijarto Sugiharto Naik Level Menjadi Pusat Solusi menceritakan sedikit perjalanan hidup Rudy. Shoqib mengisahkan perjalanan timnya dalam menulis sosok Rudy.

Menurut Shoqib, banyak gagasan dari Rudy baik dari bidang ekonomi, pariwisata, sosial, dan lain-lain. Dia menguraikan ada salah satu gagasan Rudy yang menjadi pusat solusi, yaitu kunci kepemimpinan. Rudy menyebut kepemimpinan tidak hanya membutuhkan jiwa leadership, tetapi juga harus menghadirkan pusat solusi kepada masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya