SOLOPOS.COM - Ilustrasi bisnis spa (Freepik).

Solopos.com, SOLO – Bisnis spa dan refleksi menawarkan keuntungan menggiurkan jika dikelola secara profesional. Namun, jenis usaha yang satu ini juga membutuhkan modal yang cukup besar.

Kebutuhan perawatan tubuh dan kecantikan menjadi hal wajib bagi kalangan wanita di tengah kesibukkannya beraktivitas sehari-hari. Bagi para spa lovers, menikmati pijitan jemari tangan di sekujur tubuh rutin dilakukan setelah lelah beraktivitas. Peluang usaha perawatan tubuh dan kecantikan menjadi pilihan bagi pengusaha muda yang berminat membangun bisnis. Lantas berapa modal yang dibutuhkan untuk merintis bisnis spa?

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Direktur Utama PT Zafara Indonesia, Lingga Bachtiar mengatakan modal usaha spa tergolong cukup besar. Untuk menjalankan bisnis spa kecil-kecilan, butuh modal di kisaran Rp60juta-Rp70 juta. “Awalnya, saya juga merintis membuka spa kecil-kecilan. Modal itu untuk menyewa ruang usaha, membeli perlengkapan spa hingga pelatihan tenaga kerja. Memang lumayan besar tapi untungnya juga banyak, apalagi jual jasa itu tak ada ruginya,” kata dia, Jumat (16/6/2023).

Setelah mendapatkan modal awal dan memiliki ruang usaha yang letaknya strategis, pelaku usaha spa harus segera mencari tenaga terapis. Mencari tenaga terapis yang handal dan berkompeten menjadi tantangan utama para pelaku bisnis spa.

Lingga mengaku kesulitan mencari sumber daya manusia (SDM) sebagai aset berharga bisnis spa. “Sering buka lowongan kerja secara online. Saat dibuka, jumlah pendaftar hampir 100 orang. Namun, saat wawancara yang datang hanya dua orang-tiga orang. Kendala utama menjalankan bisnis spa terletak di SDM,” ujar dia.

Produk bisnis spa adalah jasa layanan perawatan tubuh dan refleksi seperti treatment pijatan tradisional, lulur, medicure dan pedicure hingga waxing. Apabila layanan tersebut berkualitas maka konsumen merasa puas dan berpotensi menjadi pelanggan setia.

Guna meningkatkan kualitas layanan perawatan tubuh dibutuhkan SDM yang menguasi teknik-teknik pijat. “Pertama, kualitas yang ditekankan. Baru fasilitas di ruang spa seperti kamar mandi dalam, bath up. Kalau di Zafara ditambah aroma terapi khas Jawa seperti dupa,” ujar dia.

Lingga berharap pasar bisnis spa terus tumbuh di Solo mengingat potensi besar wellness tourism. Dia juga berharap bermunculan pebisnis muda yang berminat menggeluti usaha spa dari nol sehingga memperkaya potensi wellness tourism di Kota Bengawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya