SOLOPOS.COM - Direktur Utama PT Zafara Indonesia, Lingga Bachtiar memperlihatkan produk untuk perawatan tubuh, Jumat (16/6/2023). (Istimewa/Dok. Pribadi Lingga Bachtiar)

Solopos.com, SOLO – Direktur Utama PT Zafaran Indonesia, Lingga Bachtiar, buka-bukaan terkait masa lalunya yang pernah bekerja sebagai penjual bakpia keliling.

Pasar bisnis spa di Solo terbuka lebar lantaran digandrungi kalangan wanita dan pria sebagai gaya hidup. Bisnis yang menawarkan relaksasi dan perawatan tubuh ini kian menjamur di kota-kota besar seiring permintaan jasa meningkat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kini spa bukan lagi sekedar gaya hidup melainkan sudah menjadi kebutuhan rutin. Aktivitas sehari-hari yang padat membuat kalangan pekerja kantoran membutuhkan jasa ini. Hal ini mendorong menjamurnya bisnis spa di kota-kota besar. Salah satu usaha spa yang terus berkembang di Solo yakni Zafaran Beauty and Spa.

Berdiri pada September 2020, Zafaran Beauty and Spa menjadi salah satu spa pilihan bagi masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Bengawan. Zafaran menawarkan beragam paket perawatan tubuh dan kecantikan dengan harga terjangkau.

“Saya merintis usaha spa benar-benar dari nol. Sempat jatuh bangun membangun bisnis. Bahkan, sempat terpuruk dan putus asa,” kata Direktur Utama PT Zafaran Indonesia, Lingga Bachtiar, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (16/6/2023).

Lingga membeberkan awal mula terjun sebagai pengusaha muda yang belum memiliki pengalaman dan keterbatasan modal. Dia mengaku berjualan bakpia keliling secara door to door ke rumah penduduk. Saban hari, Lingga menenteng keranjang berisi bakpia kering dan bakpia basah yang ditawarkan langsung kepada konsumen.

Lantaran keuntungan yang didapat minim, Lingga lantas banting setir membuka usaha kebugaran dan perawatan tubuh. Dia menyewa ruang usaha di wilayah Karangasem, Laweyan. “Awalnya, saya mengikuti pelatihan spa. Materinya tentang teknik pemijatan dan perawatan tubuh. Dari situ muncul ide membuka usaha sendiri,” kata dia.

Roda bisnis yang dijalankan tak berjalan mulus. Kala itu, pemasukan yang didapat setiap bulan belum cukup untuk membayar biaya operasional. Saking minimnya, Lingga tak sanggup membayar sewa kontrakan usaha. Akhirnya, Lingga terpaksa menutup usaha itu.

Kala itu, Lingga sempat frustasi dan putus asa tidak ingin melanjutkan bisnis atau usaha. Tiba-tiba, seorang kawannya yang juga pengusaha muda menyuntikkan motivasi agar dirinya kembali bangkit untuk merintis bisnis. “Akhirnya, saya mendapat investor yang memberikan modal usaha. Saya juga pinjam uang sana-sini untuk modal tambahan. Di sini, titik awal saya membangun bisnis spa dan kecantikan dengan brand Zafara,” kata dia.

Berkat kerja keras dan totalitasnya, Zafara mampu bersaing dengan usaha spa lain di Kota Bengawan. Zafara menekankan pada kualitas layanan perawatan tubuh demi menggaet pengunjung. Bisnis spa yang dijalankan Lingga kian moncer. Saat ini, Zafara Indonesia memiliki tiga gerai yakni di Solo, Pontianak dan Banjarmasin.

Lingga menyebut Zafara Indonesia tak hanya menawarkan perawatan tubuh melainkan pelatihan keterampilan bagi terapis. “Terapis di Zafaran dididik untuk mengembangkan jiwa entrepreneur. Setalah kontrak kerja satu-dua tahun rampung, mereka dibebaskan untuk membuka usaha sendiri. Hingga sekarang, sudah ada empat tenaga kerja dari Zafaran yang sudah membuka usaha spa di kampungnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya