SOLOPOS.COM - Suasana Stasiun Balapan Solo. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Istimewa/KAI).

Solopos.com, SOLO — Kereta Api (KA) Banyubiru dengan trayek Solobalapan-Semarangtawang akhirnya menambah jadwal keberangkatan.

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Franoto Wibowo, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (7/7/2023), mengatakan KA Banyubiru yang biasanya hanya beroperasi di akhir pekan, melayani perjalanan secara reguler setiap hari mulai Juli ini.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Untuk KA Banyubiru, mulai Bulan Juli beroperasi setiap hari dengan jadwal atau waktu keberangkatannya tetap sama. Kami dari PT KAI melihat pengguna KA Banyubiru ini cukup banyak jadi yang bulan Juni hanya beroperasi di akhir pekan, KA Banyubiru akan beroperasi secara reguler sesuai jadwalnya,” ucapnya, Jumat.

Franoto mengatakan saat ini PT KAI mencatat, jumlah penumpang KA Banyubiru pada Juni mencapai lebih dari 11.000 penumpang. Menurutnya, angka tersebut menunjukkan antusiasme yang luar biasa bagi para pengguna KA Banyubiru.

“Secara total jumlah pengguna KA Banyubiru di Juni 2023 itu lebih dari 11.000 orang, rinciannya, 6.209 orang di pagi hari dan 5.462 orang di sore, sebagai catatan KA Banyubiru itu hanya beroperasi Kamis hingga Minggu di Juni. Dari situ terlihat antusiasme penumpang atas adanya KA Banyubiru,” jelasnya.

Disinggung mengenai penambahan commuter line seperti Kereta Prameks Solo-Jogja, Franoto menyebut masih melihat animo dari masyarakat.

“Intinya memang ada rencana penambahan frekuensi perjalanan KA relasi Solo-Semarang PP, tapi kami lihat dulu animonya dari masyarakat seperti apa di lintas tersebut,” jelasnya.

Terpisah, Pengamat transportasi dari Institut Studi Transportasi (Instran), Darmaningtyas, mengatakan, adanya Kereta Api (KA) Banyubiru jurusan Solobalapan-Semarangtawang, bisa menjadi salah satu cara mengurangi urbanisasi.

Saat dihubungi Solopos.com, Kamis (6/7/2023), Darmaningtyas, menjelaskan KA Banyubiru membuat pekerja bisa tinggal di kabupaten meskipun bekerja di Kota.

Ia melanjutkan, hal ini membuat pekerja cukup dimudahkan dalam melaju untuk bekerja.

“KA Banyubiru ini bisa menjadi insentif baru seperti layanan Kereta Listrik (KRL) tentu saja bisa menjadi transportasi harian pekerja yang melaju, misalkan mereka yang kerja di Solo atau Semarang, tidak perlu tinggal di kota tersebut, cukup tinggal di kampung halaman mereka. Artinya, adanya KA Banyubiru ini sangat bisa menekan urbanisasi,” ulasnya, Kamis.

Ia melanjutkan, KA Banyubiru memiliki profil kereta api jarak pendek, mirip dengan kereta api yang mengangkut pekerja dari Bogor menuju Jakarta.

Darmaningtyas menilai, langkah ini akhirnya bisa menjadi salah satu solusi mengurai kepadatan perkotaan baik di Solo atau Semarang.

“Kalau dilihat KA Banyubiru dengan trayek Solo-Semarang mirip dengan KRL Jabodetabek, jaraknyapun mirip Bogor-Jakarta. Jadi tentu saja ini bisa menjadi solusi, agar perkotaan tidak menjadi padat, karena mereka yang bekerja di Kota Solo dan Semarang, tidak perlu tinggal di sana, cukup dari desa mereka berangkan menggunakan KA Banyubiru sebagai moda transportasi utama,” ulasnya.

Sebagai informasi, KA Banyubiru merupakan KA campuran kelas eksekutif dan ekonomi yang terdiri dari 2 stamformasi dengan total kapasitas tempat duduk 432 seat dan 598 seat. 

Dalam sehari, KA Banyubiru dari Stasiun Solo Balapan – Semarang Tawang atau Solo ke Semarang berangkat sebanyak dua kali. Harga tiket KA Banyubiru dibanderol Rp40.000 untuk kelas ekonomi dan Rp75.000 untuk kelas eksekutif.

Keberangkatan pertama kereta dari Solo – Semarang ini dimulai pukul 10.40 WIB –  pukul 12.42 WIB (waktu tempuh 2 jam lebih 2 menit).

Sedangkan keberangkatan kedua yakni mulai Pukul 17.15 WIB – Pukul 19.31 WIB (waktu tempuh 2 jam lebih 16 menit).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya