Bisnis
Jumat, 22 Desember 2023 - 10:47 WIB

Jelang Debat Cawapres Perdana, IHSG dan Rupiah Menguat

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Ilustrasi/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (22/12/2023) pagi menguat menjelang debat calon wakil presiden (cawapres) yang mengangkat tema perekonomian nasional pada Jumat malam ini.

IHSG dibuka dibuka menguat 16,00 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.225,62. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,50 poin atau 0,36 persen ke posisi 967,67.

Advertisement

IHSG berpeluang bergerak volatile pada hari ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat seperti dilansir Antaranews.

Fokus pelaku pasar masih tertuju pada debat cawapres pada malam ini pukul 19.00 WIB, yang mempertemukan tiga cawapres yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud Md.

Advertisement

Fokus pelaku pasar masih tertuju pada debat cawapres pada malam ini pukul 19.00 WIB, yang mempertemukan tiga cawapres yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud Md.

Pada debat kedua ini, tema yang akan diangkat adalah ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Debat menjadi menarik untuk disimak karena setidaknya bisa memberi petunjuk kemana arah kebijakan masing-masing cawapres, yang akan berdampak besar terhadap kebijakan ekonomi Indonesia ke depan.

Advertisement

Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan laporan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) pada malam hari, yang mana penting karena dijadikan pertimbangan utama The Fed untuk menentukan kebijakan moneternya.

Di sisi lain, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi naik 30 poin atau 0,20 persen menjadi Rp15.495 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.525 per dolar AS.

Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan rupiah diperkirakan menguat pada perdagangan Jumat seiring menurunnya imbal hasil obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS)

Advertisement

“Rupiah hari ini diprediksi menguat di kisaran Rp15.000 per dolar AS hingga Rp15.500 per dolar AS,” kata Rully kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Ia menuturkan pergerakan penguatan rupiah hari ini akan dipengaruhi tren berlanjutnya penurunan imbal hasil (yield) obligasi Pemerintah AS di bawah 4 persen.

Sedangkan, sentimen lain muncul dari dalam negeri bahwa Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap di 6 persen.

Advertisement

Suku bunga deposit facility juga dipertahankan sebesar 5,25 persen dan suku bunga lending facility tetap sebesar 6,75 persen.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, Keputusan Bank Indonesia mempertahankan BI Rate pada level 6 persen tersebut tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability yaitu untuk penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Keputusan tersebut juga mendukung langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen pada tahun 2024.

Lebih lanjut, Perry mengatakan penguatan nilai tukar rupiah berlanjut sejalan dengan konsistensi kebijakan moneter Bank Indonesia dan mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif