SOLOPOS.COM - Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).(Istimewa/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke 7.201,69 pada perdagangan Kamis (1/2/2024). Seiring dengan pelemahan indeks, saham TLKM, BBCA dan AMMN justru meraup cuan.

Mengacu data RTI Business pukul 16.00 WIB, IHSG turun 0,09% atau 6,24 poin ke level 7.201,69 pada perdagangan hari ini. Sepanjang sesi, IHSG bergerak pada rentang 7.191 hingga 7.248.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Tercatat, 219 saham menguat, 297 saham melemah, dan 246 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp11.440 triliun. Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) memimpin dengan kenaikan 2,02% ke level Rp4.040.

Disusul PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 1,57% ke level Rp9.700 per saham. Selanjutnya, saham AMMN milik Panigoro-Salim naik 1% ke level Rp7.600 per saham. Disusul saham TPIA milik Prajogo Pangestu naik 0,93% ke Rp5.450 per saham.

Dari jajaran saham terlaris, saham BMRI dan BBCA memimpin dengan nilai masing-masing Rp1,1 triliun. Namun, saham BMRI turun 1,50% ke Rp6.550 per saham, sedangkan saham BBCA naik 1,57% ke level Rp9.700 per saham.

Sementara itu dari deretan saham terboncos alias top losers ada PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) ambles 19,44% ke Rp174 per saham. Disusul PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk. (SMGA) turun 10,08% ke level Rp116 per saham.

Terkait sentimen yang memengaruhi IHSG hari ini, Tim riset Bahana Sekuritas melihat pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang menyatakan terlalu dini untuk terjadi pemangkasan suku bunga AS pada bulan Maret telah membuat Wall Street menjadi lesu.

Sementara itu, Bursa saham Asia ditutup variatif dengan melambatnya PMI Manufaktur China dan rapat FOMC menjadi fokus perhatian pelaku pasar. IHSG yang ditutup menguat pada perdagangan Rabu (31/1/2023), ditopang oleh beberapa sektor seperti finansial, teknologi dan infrastruktur.

“Bursa Asia bergerak mixed setelah pengumuman kebijakan tingkat suku bunga The Fed yang tetap stabil di level 5,25 hingga 5,5 persen,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis seperti dilansir Antaranews.

Sebelumnya, Ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan bahwa The Fed tidak memiliki cukup keyakinan terhadap laju inflasi yang masih di atas 2 persen, sehingga masih adanya kemungkinan bahwa penurunan tingkat suku bunga pada Maret 2024 tidak akan terjadi.

Di China, Caixin merilis PMI Manufacturing China yang berada di level 50,8 atau tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya, dimana menunjukkan industri manufaktur China sedang berada di zona ekspansi.

Namun, hal itu justru menghadirkan kebingungan bagi pelaku pasar mengingat sebelumnya Badan Statistik China merilis PMI Manufacturing Januari 2024 sebesar 49,2, yang artinya masih berada di zona kontraksi karena berada di bawah 50.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya