Bisnis
Rabu, 22 November 2023 - 07:38 WIB

IHSG Diprediksi Rawan Terkoreksi, Cermati Saham-Saham Ini

Rizqi Rajendra  /  Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini rawan kembali terkoreksi pada Rabu, (22/11/2023), setelah parkir di zona merah kemarin. Untuk perdagangan hari ini, analis merekomendasikan saham AUTO, BBTN, ERAA dan MTEL.

Tim Analis MNC Sekuritas mengatakan pada perdagangan kemarin, Selasa, (21/11/2023), IHSG terkoreksi 0,47% ke 6.961,79 disertai dengan munculnya volume penjualan.

Advertisement

Selama IHSG tidak menguat di atas 7.011 sebagai resistance terdekatnya, maka posisi IHSG saat ini sedang berada di awal wave iv dari wave (iii).

“Hal ini berarti, pergerakan IHSG akan rawan terkoreksi untuk menguji 6.885-6.915 sekaligus untuk menutup gap.” ujar Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset pada Rabu (22/11/2023) seperti dilansir Bisnis.

Advertisement

“Hal ini berarti, pergerakan IHSG akan rawan terkoreksi untuk menguji 6.885-6.915 sekaligus untuk menutup gap.” ujar Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset pada Rabu (22/11/2023) seperti dilansir Bisnis.

Pada perdagangan hari ini, IHSG diprediksi memiliki level support di 6.887 dan 6.760, sementara itu level resistance di 7.020, dan 7.040.

Sebelumhya,  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (21/11/2023) sore ditutup melemah seiring pelaku pasar wait and see risalah Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada malam ini waktu Indonesia.

Advertisement

“Bursa Asia bergerak mixed di tengah aksi ‘wait and see’ para investor menantikan risalah FOMC sebagai pedoman kemana langkah tingkat suku bunga The Fed selanjutnya,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa seperti dilansir Antara.

Pada Selasa (21/11/2023), Kepala Reserve Bank of Australia mengatakan bahwa inflasi akan menjadi tantangan besar Australia selama satu hingga dua tahun ke depan, sehingga, mau tidak mau Reserve Bank of Australia memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga ke level tertinggi selama 12 tahun untuk menekan inflasi di negara tersebut.

Beberapa peristiwa akan menggerakkan pasar pada pekan ini, diantaranya risalah FOMC yang akan menjadi pedoman para pelaku pasar untuk menentukan langkah, Reserve Bank of Australia akan merilis risalah terkait keputusan suku bunganya.

Advertisement

Selain itu, Bank Indonesia (BI) pada Kamis (23/11/2023) yang diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunganya pada level 6 persen, serta Jepang yang merilis data inflasinya pada Jumat (24/11/2023).

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 0,74 persen, diikuti sektor properti yang naik sebesar 0,13 persen.

Sedangkan, tiga sektor turun yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam minus 3,38 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang baku yang masing- masing turun sebesar 0,68 persen dan 0,54 persen.

Advertisement

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BEEF, FUTR, PSDN, KETR dan EDGE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni STRK, TRIN, MENN, BRPT dan BREN.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.094.171 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,29 miliar lembar saham senilai Rp9,06 triliun. Sebanyak 225 saham naik, 297 saham menurun, dan 231 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia Selasa sore antara lain, indeks Nikkei melemah 33,89 poin atau 0,10 persen ke 33.354,10, indeks Hang Seng melemah 44,18 poin atau 0,25 persen ke 17.733,89, indeks Shanghai melemah 0,39 poin atau 0,01 persen ke 3.067,93, indeks Strait Times melemah 15,24 poin atau 0,49 persen ke 3.096,34.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif