SOLOPOS.COM - Ilustrasi jual beli saham. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi menguat  pada pekan ini, dipengaruhi berbagai sentimen baik dari global maupun domestik.

Simak prediksi IHSG dan rekomendasi saham, dari GOTO hingga TLKM pada perdagangan pekan ini. Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan, IHSG pekan ini akan menguji support jangka panjangnya di MA200 dan menjadi level psikologis di level 7.000. Indikator MACD menunjukkan tren yang cenderung landai dengan RSI masih bergerak di bawah level 50.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

“Meski demikian, kami melihat jika bertahan di atas level 7.000 maka potensi penguatan masih berpotensi terjadi pada pekan depan. Rentang IHSG diperkirakan berada di level support 7.056 dan resistance 7.230,” ujar Audi kepada Bisnis, Minggu (5/5/2024).

Dari sentimen dalam negeri, rilis pertumbuhan PDB Indonesia kuartal I/2024 diperkirakan tumbuh sebesar 4,8% year-on-year (yoy) atau lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 5,04% yoy.

“Kami mengkhawatirkan jika Pemilu tahun ini gagal mendongkrak konsumsi dan pertumbuhan, terlebih jika data akan berada di bawah ekpsektasi pasar. Namun, rilis kinerja kuartal I dan pembagian dividen tahun buku 2023 juga masih akan memberikan sentimen terhadap pasar pekan depan,” katanya.

Sementara itu, dari sentimen global, rilis data pekerjaan Amerika Serikat (AS) pada April 2024 tumbuh lambat jauh dibawah ekspektasi pasar sebesar 175.000 atau turun dari sebelumnya sebesar 315.000 penambahan pekerjaan baru. Terlebih, tingkat penggangguran AS 2024 naik ke level 3,9% berada di atas ekspektasi dan periode sebelumnya.

Menurutnya, hal itu diperkirakan akan membuat The Fed untuk bersikap dovish, dan akan memberikan sentimen positif untuk IHSG dan rupiah dengan potensi pemangkasan suku bunga dapat terjadi.

Dia mengatakan, investor dapat memanfaatkan momentum dari sentimen pelemahan data tenaga kerja AS yang diperkirakan akan membuat outflow, seiring dengan potensi pemangkasan suku bunga kian meningkat. Sejauh ini, The Fed masih menahan suku bunga di kisaran 5,25%-5,5% pada FOMC 1 Mei 2024.

“Ditambah jika IHSG berhasil mempertahankan level psikologisnya, maka kami meyakini pekan depan akan cenderung menorehkan performa positif,” jelas Audi.

Di lain sisi, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan IHSG pekan ini mengalami peningkatan sebesar 1,40% dan parkir pada level 7.134,72 pada Jumat (3/5/2024), dari level 7.036,07 pada penutupan pekan lalu.

“Peningkatan tertinggi selama sepekan terjadi pada rata-rata nilai transaksi saham, yaitu sebesar 9,78% menjadi Rp14,95 triliun dari Rp13,62 triliun pada penutupan pekan yang lalu,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Kapitalisasi pasar juga naik sebesar 2,20% menjadi Rp12.012 triliun dari Rp11.754 triliun pada pekan sebelumnya. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan mengalami penurunan sebesar 3,27% menjadi 18,59 miliar lembar saham dari 19,22 miliar lembar saham dari penutupan pekan lalu.

Adapun, pergerakan investor asing pada Jumat (3/4/2024) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp859,52 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp4,49 triliun secara year-to-date (ytd).

Rekomendasi saham Kiwoom Sekuritas antara lain GOTO, BBNI, BRIS, hingga TLKM.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (3/5/2024) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor kesehatan.

IHSG ditutup menguat 17,30 poin atau 0,24 persen ke posisi 7.134,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,58 poin atau 0,51 persen ke posisi 903,33.

“Untuk saat ini, investor tampak mengesampingkan kekhawatiran mengenai suku bunga dan fokus pada rilis laporan keuangan korporasi, serta mengantisipasi rilis data pasar tenaga kerja (Non-Farm Payrolls) Amerika Serikat (AS),” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Jumat seperti dilansir Antaranews.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat dipimpin sektor kesehatan yang naik 1,71 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing turun sebesar 1,08 persen dan 0,41 persen.

Sementara itu enam terkoreksi yaitu dipimpin sektor barang baku yang minus 0,58 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor barang industri yang masing-masing turun sebesar 0,29 persen dan 0,24 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu LABA, RAAM, NASI, ACRO dan CLEO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ATLA, SURI, MHKI, MANG, dan PYFA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 964.832 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,99 miliar lembar saham senilai Rp11,80 triliun. Sebanyak 254 saham naik, 288 saham menurun, dan 231 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya