SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi sideways namun cenderung menguat di rentang 6.850-6.955 pada perdagangan hari ini, Rabu (30/82023), seiring dengan adanya sentimen dalam negeri maupun mancanegara.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan hari ini, IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung menguat terbatas dalam range 6.850-6.955, didorong oleh sentimen Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan melaporkan hingga saat ini dana yang terkumpul untuk penanganan perubahan iklim berjumlah US$500 juta atau setara Rp7,66 triliun.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Dana tersebut dapat bertambah hingga US$4 miliar dari dukungan Asian Development Bank (ADB), World Bank, termasuk pemerintah Indonesia.

Anggaran tersebut akan difokuskan untuk mempensiunkan pembangkit listrik tenaga batu bara di Indonesia dalam waktu dekat, dengan target 1,5 gigawatt (GW) PLTU yang akan dihentikan pada tahap awal.

Adapun Indonesia masih memiliki target penurunan emisi karbon dengan kebutuhan dana sebesar US$281 miliar. Dari mancanegara, sentimen konsumen di Amerika Serikat (AS) versi University of Michigan lebih rendah menjadi 69,5 pada Agustus 2023, dari perkiraan awal 71,2. Untuk ekspektasi inflasi di tahun 2023 naik menjadi 3,5 persen dari 3,3 persen dan prospek untuk 5 tahun terakselerasi menjadi 3 persen dari 2,9 persen.

Dari Asia, Inflasi di Jepang turun menjadi 2,90 persen pada Agustus 2023 dari 3,20 persen pada bulan sebelumnya. Sementara itu, Inflasi inti naik 2,8 persen yoy pada bulan Agustus 2023.

Dengan demikian, inflasi inti berada di atas target inflasi 2 persen selama 15 bulan beruntun, serta mengindikasikan tekanan inflasi masih cukup tinggi di Jepang.

Sementara itu, PT Sucor Sekuritas menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa ke level 7.200 dengan catatan adanya pemangkasan suku bunga The Fed. Saham sektor media menjadi rekomendasi Sucor saat ini.

Direktur Utama Sucor Sekuritas Bernadus Setya Ananda Wijaya mengatakan saat ini pihaknya menargetkan IHSG bisa ke level 7.200 dengan beberapa catatan. IHSG bisa mendaki ke 7.200 jika terdapat pemangkasan suku bunga The Fed.

“Tapi melihat kondisi inflasi yang masih cukup tinggi akibat perang Rusia-Ukraina, kenaikan harga pangan, mengakibatkan The Fed sepertinya menunda pemangkasan suku bunga. Maka target tersebut sulit sebenarnya untuk dicapai,” katanya, dikutip Rabu (30/8/2023).

Di sisi lain, pidato Jerome Powell menyebutkan adanya ruang untuk The Fed mempertahankan suku bunga pada pertemuan selanjutnya di September mendatang. Powell menekankan bahwa pekerjaan memerangi inflasi The Fed belum selesai sambil mencatat kemajuan dalam perlambatan kenaikan harga.

Powell juga mengatakan bank sentral akan melanjutkan dengan “hati-hati,” memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada bulan September, setelah kenaikan pada bulan Juli ke level tertinggi 22 tahun di kisaran 5,25-5,5 persen.

Bernadus mengatakan dengan target IHSG yang mencapai 7.200 serta beberapa sentimen khususnya pemilu, saham sektor media menjadi menarik untuk diperhatikan.

Sektor media disebut menarik terutama hingga akhir 2023 karena adanya kampanye pemilu yang akan sangat ikut mendongkrak kinerja keuangan di kuartal III dan IV/2023. Selain mengunggulkan sektor media, Bernadus menyebut sektor komoditas terutama nikel juga akan menarik untuk diperhatikan.

Sebelumnya, IHSG pada Selasa (29/8/2023) ditutup menghijau mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global

IHSG ditutup menguat 36,10 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.957,83. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,74 poin atau 0,60 persen ke posisi 964,02.

“IHSG dan bursa Asia bergerak menguat menyusul penguatan yang terjadi di bursa global,“ sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa seperti dilansir Antara.

Penguatan IHSG dan bursa regional dipengaruhi oleh sikap spekulasi pasar yang mempercayai bahwa suku bunga The Fed diperkirakan tidak akan dinaikkan pada bulan depan.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 1,81 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor kesehatan yang masing- masing naik 1,56 persen dan 1,08 persen.

Sedangkan, empat sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer yang turun minus 0,29 persen, diikuti sektor transportasi & logistik 0,21 persen dan sektor industri 0,19 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu NOBU, BSML, HOKI, PGEO dan BABP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni CPRO, RMKO, PTMP, ELIT dan HALO.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.215.539 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 28,38 miliar lembar saham senilai Rp10,67 triliun. Sebanyak 256 saham naik, 268 saham menurun, dan 230 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia kemarin sore antara lain, indeks Nikkei menguat 36,69 poin atau 0,11 persen ke 32.206,69 indeks Hang Seng menguat 353,28 poin atau 1,95 persen ke 18.484,02, indeks Shanghai menguat 37,25 poin atau 1,20 persen ke 3.135,89, dan indeks Strait Times menguat 9,41 poin atau 0,29 persen ke 3.223,09.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya