SOLOPOS.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Ilustrasi/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis (26/10/2023).

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pergerakan IHSG masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi dengan potensi kenaikan terbatas yang masih mungkin terjadi.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Namun, mengingat capital outflow yang tercatat sepanjang 2023 serta fluktuasi nilai tukar rupiah maka adanya potensi koreksi wajar tetap perlu diwaspadai.

“Kondisi perekonomian yang stabil terlihat dari rilis data perekonomian yang telah terlansir juga turut menjadi faktor penunjang pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang,” jelas William dalam publikasi risetnya seperti dilansir Bisnis.com.

William memprediksi hari ini IHSG berpotensi bergerak pada zona hijau di rentang 6.702-6.899. Rekomendasi saham pilihannya adalah BBCA, UNVR, BMRI, JSMR, LSIP, SMGR, ASRI.

Dalam riset berbeda, tim analis MNC Sekuritas menyampaikan IHSG menguat 0,4% ke 6,834 dan masih didominasi oleh volume pembelian, pergerakannya pun masih berada di atas MA200.

Namun, waspadai akan koreksi IHSG ke depannya, dimana diperkirakan IHSG akan menguji ke rentang 6,792-6,825 terlebih dahulu.

“Cermati, apabila break 6,711, maka IHSG akan mengarah ke 6,666-6,676 untuk menyelesaikan wave c dari wave (ii),” jelas tim analis MNC Sekuritas. Level support IHSG hari ini adalah 6,711, 6,622, sedangkan level resistance 6,901, 6,987.

Sebelumya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (25/10/2023) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham sektor keuangan.

IHSG ditutup menguat 27,63 poin atau 0,41 persen ke posisi 6.834,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,98 poin atau 0,33 persen ke posisi 911,95.

“IHSG dan bursa regional Asia menguat sejalan kenaikan bursa Amerika Serikat (AS) di tengah laporan emiten perusahaan yang solid dan penurunan imbal hasil treasury,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Selain itu, katalis positif lainnya datang dari China, yang mana pemerintah China berjanji untuk meningkatkan kemampuan sistem keuangan negaranya dalam menopang perekonomian riil.

Sebelumnya Presiden China Xi Jinping bersama Wakil Perdana Menteri He Lifeng dan pejabat pemerintah lainnya, mengunjungi PBOC dan Administrasi Devisa Negara. Sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia, pasar berharap pertemuan tersebut akan ada stimulus ekonomi.

Dari dalam negeri, pasar merespons positif stimulus insentif yang diberikan oleh pemerintah terhadap sektor properti, yang memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung pemerintah, serta subsidi biaya administrasi yang murah.

Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan memastikan bahwa tidak akan ada kenaikan PPN pada 2024 mendatang, sehingga akan memberikan dampak positif ke pelaku usaha yang sedang berupaya memperbaiki aktivitas usahanya pascapandemi COVID-19, dan juga menjaga daya beli masyarakat.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat dipimpin sektor keuangan sebesar 1,18 persen, diikuti sektor sektor transportasi & logistik dan sektor industri masing- masing naik sebesar 1,01 persen dan 0,95 persen.

Enam sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 1,80 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang baku yang masing- masing turun minus 1,21 persen dan 0,47 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu AMAN, SULI, META, SDPC dan OMED. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni PCAR, GTBO, FIRE, GULA dan RODA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.260.143 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,68 miliar lembar saham senilai Rp9,71 triliun. Sebanyak 290 saham naik, 260 saham menurun, dan 207 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya