SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan saham. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat menuju level 6.950 pada perdagangan hari ini, Selasa (29/8/2023), seiring dengan adanya sentimen sinyal kenaikan suku bunga The Fed yang dilontarkan Jerome Powell dalam simposium Jackson Hole pekan lalu.

Phintraco Sekuritas menyebutkan IHSG pada Senin menguji resistance di area 6.930—6.950 dengan peningkatan volume transaksi.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Sentimen perdagangan besok [hari ini kemungkinan masih berasal dari sinyal kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada FOMC September 2023,” tulis Phintraco seperti dilansir Antara.

Phintraco menyebutkan sinyal hawkish tersebut justru direspons positif oleh pasar karena dinilai memberikan kepastian mengenai arah kebijakan moneter The Fed.

Kenaikan tersebut diyakini sebagai yang terakhir dari serangkaian kenaikan suku bunga acuan sejak pertengahan 2022. Dari dalam negeri, keyakinan pelaku pasar masih cukup baik setelah RDG Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di 5,75 persen.

Kondisi ini mengindikasikan optimisme BI terhadap stabilitas kondisi ekonomi domestik. Adapun beberapa saham pilihan utama Phintraco untuk perdagangan hari ini mencakup BBNI, ADRO, EXCL dan potensi rebound pada TLKM, PGAS, BSDE dan SMRA.

Sementara itu, Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya menyebutkan penguatan IHSG hari ini dipengaruhi oleh sentimen optimisme BI yang meyakini inflasi terkendali di 2,9 persen dan inflasi inti di 2,5 persen pada akhir 2023.

Penurunan inflasi yang makin terkendali dipengaruhi oleh kerja sama pengendalian inflasi sektor pangan, permintaan yang teratur, tingkat kenaikan harga barang impor yang rendah, dan ekspektasi inflasi yang tetap terjaga. Selain di dalam negeri, bursa di kawasan Asia dan Amerika Serikat juga kompak menguat.

Hal ini disebabkan oleh keuntungan industri di China yang perlahan membaik, pada Juli 2023 tercatat penurunan keuntungan sebesar 15,5 persen year on year atau menurun daripada Juni 2023 yang sebesar 16,8 persen year on year.

Selain itu, Jerome Powell pada Simposium Jackson Hole mengatakan bahwa The Fed akan tetap menaikkan suku bunga dengan hati-hati dan kemungkinan kenaikkan masih berlangsung.

Berdasarkan hasil suara, hingga hari ini 80,5 persen pelaku pasar optimistis suku bunga tetap dipertahankan, sedangkan 19,5 persen masih tetap pada pertimbangan bahwa suku bunga akan dinaikkan lagi.

Sebelumnya IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (28/8/2023) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham di kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 26,29 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.921,73. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,56 poin atau 0,16 persen ke posisi 958,28.

“IHSG bergerak menguat, hal ini dipengaruhi oleh Bank Indonesia (BI) yang optimis inflasi terkendali di 2,9 persen, dan inflasi inti di 2,5 persen di akhir tahun 2023,“ sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin, seperti dilansir Antara.

Penurunan yang semakin terkendali tersebut dipengaruhi oleh kerja sama dalam mengendalikan inflasi sektor pangan, permintaan yang teratur, tingkat kenaikan harga barang impor yang rendah, dan ekspektasi inflasi yang tetap terjaga. BI menargetkan untuk inflasi tahun 2023 sebesar 3 plus minus 1 persen.

Dari mancanegara, bursa saham Asia dan Amerika Serikat( AS) juga kompak menguat, yang disebabkan oleh keuntungan industri di China yang perlahan membaik, pada Juli 2023 tercatat penurunan keuntungan sebesar minus 15,5 persen year on year (yoy) atau menurun dari Juni 2023 yang sebesar minus 16,8 persen (yoy).

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CRPO, ELIT, PANI, HOKI dan RSCH. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni ASHA, GMFI, RMKO, GIAA dan WINS.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.184.708 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,24 miliar lembar saham senilai Rp9,41 triliun. Sebanyak 280 saham naik, 258 saham menurun, dan 214 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia ini antara lain, indeks Nikkei menguat 568,69 poin atau 1,80 persen ke 32.193000, indeks Hang Seng menguat 174,35 poin atau 0,97 persen ke 18.130,74, indeks Shanghai menguat 34,57 poin atau 1,13 persen ke 3.098,64, dan indeks Strait Times menguat 23,80 poin atau 0,75 persen ke 3.213,68.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya