SOLOPOS.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Ilustrasi/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak bullish di mana kondisi pasar mengalami tren naik atau penguatan pada perdagangan hari ini, Jumat (10/11/2023).

Analis melihat investor dapat mencermati beberapa saham seperti BRPT, EMTK, SRTG, hingga ESSA. Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan IHSG terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA20 dengan bullish engulfing candle meski dengan volume rendah.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Selama IHSG bertahan di atas garis MA20, menurutnya akan berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA50.

“Namun jika kembali breakdown support garis MA20 maka berpeluang untuk kembali membuat Lower Low (LL) dan menguji menguji level terendahnya di Oktober 2023,” tulis Wafi dalam risetnya, Jumat (10/11/2023).

Dia memperkirakan range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.760 hingga 6.940. Beberapa saham yang menurutnya dapat dicermati investor adalah BRPT, EMTK, SRTG, dan ESSA.

Untuk BRPT, Wafi mencermati telah melakukan rebound dan breakout resistance pada garis MA20 disertai volume. Selama bertahan di atas garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA50.

“Buy area disekitar Rp1050 dengan target jual di Rp1.170 hingga Rp1.370. Cut loss di Rp1.000,” kata Wafi.

Kemudian EMTK terlihat melakukan rebound dari support garis MA5 dengan membuat Higher High (HH) level dan breakout resistance garis MA20 disertai volume. Selama bertahan di atas garis MA20, lanjutnya, maka saham EMTK berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA50.

Buy area saham EMTK berada di sekitar Rp550 dengan target jual di Rp610 hingga Rp670. Cut loss di Rp520. SRTG juga menurutnya terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA5 dengan membuat Higher High (HH) level disertai volume.

Selama SRTG bertahan di atas garis MA5, maka berpeluang untuk breakout resistance garis MA20 maka berpeluang untuk menguji resistance garis MA50. Wafi menyarankan untuk buy jika breakout di Rp1.500 dengan target jual di Rp1.640 hingga Rp1.820. Cut loss pada Rp1.420.

Demikian pula dengan ESSA yang terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA5 dengan membuat Higher High (HH) level disertai volume. Selama bertahan diatas garis MA5 maka berpeluang untuk menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Buy area disekitar Rp585 dengan target jual di Rp685 hingga Rp770. Cut loss di level Rp560.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (9/11/2023) sore, ditutup menguat dipimpin oleh sektor infrastruktur yang naik signifikan sebesar 7,50 persen.

IHSG ditutup menguat 34,12 poin atau 0,50 persen ke posisi 6.838,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,27 poin atau 0,14 persen ke posisi 908,03.

“IHSG dan bursa regional Asia cenderung menguat di tengah sikap pelaku pasar yang cenderung wait and see jelang pidato The Fed Jerome Powell,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis seperti dilansir Antara.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa sepanjang September 2023 Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 201,1, atau tumbuh 1,5 persen year on year (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya 1,1 persen.

Meningkatnya indeks tersebut memberikan gambaran solidnya daya beli masyarakat atau sektor rumah tangga. Dengan meningkatnya IPR akan memberikan kontribusi ke pasar perekonomian nasional.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 7,50 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor energi yang masing-masing naik 0,50 persen dan 0,36 persen.

Sedangkan, empat sektor turun yaitu sektor properti turun paling dalam yaitu minus 0,32 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor properti yang masing- masing minus 0,25 persen dan 0,09 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu RAAM, BREN, SDPC, STRK dan UNIQ. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni RGAS, NZIA, GULA, OILS dan DOOH.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.137.884 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,19 miliar lembar saham senilai Rp7,76 triliun. Sebanyak 253 saham naik, 286 saham menurun, dan 216 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya