Bisnis
Kamis, 30 Mei 2024 - 07:14 WIB

IHSG Berpotensi Lanjut Melemah, Cermati Saham-saham Ini

Annisa Kurniasari Saumi  /  Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi investor memantau pergerakan saham di pasar modal. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih akan melanjutkan pelemahannya pada perdagangan, Kamis (30/5/2024) hari ini.

Beberapa saham menjadi pilihan untuk perdagangan besok seperti BRMS, ACES, hingga ISAT. Tim Riset Phintraco Sekuritas memperkirakan resistance IHSG akan berada pada level 7.200, dengan support di level 7.100.

Advertisement

Phintraco Sekuritas menuturkan secara teknikal, pelemahan IHSG pada Rabu (29/5/2024) menutup peluang pembentukan golden cross pada MACD. Hal ini menurut Phintraco Sekuritas mengindikasikan potensi pelemahan lanjutan pada IHSG di Kamis (30/5/2024).

“Perhatikan pivot 7.150 sebelum support area 7.080-7.100,” kata Phintraco Sekuritas, Kamis (29/5/2024). Meski demikian, Phintraco Sekuritas memperkirakan peluang technical rebound dapat terjadi di akhir pekan ini, Jumat (31/5/2024) pasca-rilis data pertumbuhan ekonomi AS.

Advertisement

“Perhatikan pivot 7.150 sebelum support area 7.080-7.100,” kata Phintraco Sekuritas, Kamis (29/5/2024). Meski demikian, Phintraco Sekuritas memperkirakan peluang technical rebound dapat terjadi di akhir pekan ini, Jumat (31/5/2024) pasca-rilis data pertumbuhan ekonomi AS.

Ekonomi AS diperkirakan tumbuh lambat di 1,3% secara kuartalan atau quarter on quarter (qoq) di kuartal I/2024, dibandingkan 3,4% qoq di kuartal IV/2023.

Data ini berpotensi membangun spekulasi bahwa the Fed akan tetap menjaga peluang pemangkasan di September 2024. Sebagai informasi, jajak pendapat CME FedWatch Tools menunjukkan penurunan peluang pemangkasan Fed Rate menjadi 41,7% di September 2024.

Advertisement

Sejalan dengan kondisi tersebut, nilai tukar Rupiah melemah 0,44% ke Rp16.155 per dolar AS di Rabu (29/5/2024) sore. Adapun top picks Phintraco Sekuritas untuk perdagangan Kamis (30/5/2024) meliputi MNCN, BRMS, ACES, INDF, PGEO, dan ISAT.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (29/5/2024) sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor infrastruktur.

IHSG ditutup melemah 113,39 poin atau 1,56 persen ke posisi 7.140,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 14,63 poin atau 1,62 persen ke posisi 886,17.

Advertisement

IHSG bergerak di zona merah yang terseret dari sentimen eksternal,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Dari mancanegara, bursa regional Asia bergerak melemah yang tampaknya dipengaruhi sentimen dari kenaikan imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun yang naik hampir 10 basis poin (bps) menjadi 5,54 persen, sehingga pelaku pasar menahan diri masuk ke asset keuangan equity.

Kenaikan imbal hasil tersebut dampak dari sikap petinggi The Fed, yaitu Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari yang mengatakan bahwa tidak akan mengesampingkan kenaikan suku bunga tambahan apabila tekanan inflasi muncul kembali.

Advertisement

Selain itu, Neel Kashkari juga menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa The Fed harus menunda pemotongan suku bunga sampai inflasi membaik secara signifikan, dan bahkan mungkin menaikkan suku bunga apabila inflasi gagal turun lebih jauh.

Dengan demikian, pasar terus mengurangi spekulasi terhadap penurunan suku bunga The Fed pada tahun ini, menyusul pernyataan tersebut.

Dari Timur Tengah, terdapat meningkatnya risiko geopolitik yang menjadi perhatian pasar, menyusul berita bahwa militer Israel membantah menyerang sebuah kamp tenda di sebelah barat Rafah, yang mana otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa penembakan tank Israel menewaskan sedikitnya 21 orang di zona evakuasi sipil yang ditunjuk.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik sebesar 0,62 persen, diikuti sektor energi yang naik sebesar 0,33 persen.

Sedangkan sembilan sektor terkoreksi yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam minus 2,26 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang konsumen non primer yang minus 1,79 persen dan minus 1,43 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TAXI, NICL, WMTWI, PAMG dan BABY. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni OASA, PTRO, SURI, BSML dan SOLA.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif