SOLOPOS.COM - Ilustrasi investor memantau pergerakan saham di pasar modal. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpeluang naik pada perdagangan Senin (27/5/2024) seiring dengan sejumlah rekomendasi saham pilihan.

Laju IHSG juga dipengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Pada perdagangan terakhir, Rabu (22/5/2024), IHSG ditutup menguat 0,51% menuju level 7.222,38.

Promosi Jelang HUT ke-59, Telkom Gelar Customer Gathering hingga Beri Bantuan ke UMKM

Posisi tersebut mencerminkan penguatan sebesar 1,91% dalam sebulan terakhir, tetapi melemah 0,69% sepanjang tahun berjalan. Bursa Efek Indonesia (BEI) libur pada Kamis-Jumat (23-24/5/2024).

BEI kembali beroperasi dan melakukan perdagangan kembali mulai hari ini. CEO Yugen Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pada pekan terakhir jelang pergantian bulan pola gerak IHSG terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajarnya.

Potensi kenaikan jangka panjang masih terlihat terbuka, tetapi dalam jangka pendek risiko tekanan masih akan membayangi pergerakan IHSG.

“Dalam beberapa waktu mendatang pergerakan IHSG masih akan cenderung bergerak sideways, dan juga masih akan diwarnai oleh fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas,” paparnya dalam publikasi riset. William memprediksi hari ini IHSG bergerak di rentang 7.154-7.272.

Rekomendasi saham BBCA, UNVR, BBRI, ASII, ITMG, AALI, AKRA, SMRA.

Sementara itu, analis Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan bahwa dalam risalah terbaru, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed kembali menegaskan target inflasi di level 2% secara tahunan atau year-on-year (YoY).

Menyikapi risalah tersebut, CME FedWatch Tools mencatatkan kenaikan terhadap peluang dipertahankannya suku bunga acuan 5,25% – 5,5% pada September 2024 menjadi 49,3%. Adapun peluang pemangkasan 25 bps tersisa 45,7% untuk periode yang sama.

Perbesar Kendati demikian, Nasdaq berhasil reli karena ditopang kinerja saham Nvidia selama sepekan terakhir. Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average (DJIA) justru mencatatkan pelemahan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir. Alrich menyampaikan bahwa merespons sentimen yang ada, nilai tukar rupiah kemungkinan besar akan melemah secara signifikan pada awal perdagangan pekan depan.

“Kondisi tersebut diperkirakan bersamaan dengan proyeksi capital outflow pada periode yang sama. Dengan demikian, IHSG rawan pullback di awal pekan. Support terdekat saat ini berada di kisaran 7.150,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (26/6/2024) seperti dilansir Bisnis.com.

Secara teknikal IHSG akan bergerak di antara resistan 7.250, pivot 7.200, dan support 7.150. Dia memaparkan bahwa pasar akan diwarnai dengan data-dara ekonomi eksternal, termasuk pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I/2024 yang diperkirakan melambat ke 1,5% secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ) dari posisi 3,4% QoQ pada kuartal IV/2023.

Selain dari Negeri Paman Sam, Jerman juga dijadwalkan merilis data inflasi yang diperkirakan meningkat menuju level 2,4% YoY pada Mei 2024 dari posisi 2,2% per April 2024.

“Kondisi ini dapat merubah pandangan pasar terhadap timeframe pemangkasan suku bunga acuan ECB [European Central Bank]. Pasar Inggris dan AS libur di Senin,” ujarnya.

Alrich menyatakan bahwa top picks pada pekan ini diperkirakan beralih ke saham-saham defensif seperti ICBP, INDF, UNVR, JSMR, dan PGAS. Dia pun meminta investor mewaspadai saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga.

Sebelumnya,  IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (22/5/2024) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham sektor energi.

IHSG ditutup menguat 36,33 poin atau 0,51 persen ke posisi 7.222,37. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,26 poin atau 0,48 persen ke posisi 895,84.

“Bursa Asia didominasi pelemahan. Salah satunya akibat hasil yang buruk pada sektor properti dan konsumen di China dan meningkatnya ketegangan antara China dan negara barat yang disebabkan oleh keputusan Beijing untuk menaikkan tarif impor mobil bermesin besar dari Amerika Serikat (AS) sebesar 25 persen,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (22/5/2024) seperti dilansir Antaranews.

Dari dalam negeri, IHSG menguat akibat Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga pada level 6,25 persen, yang disambut positif oleh pasar sebab upaya ini dilakukan BI dalam rangka memperkuat nilai Rupiah yang saat ini melemah dan bergerak di level Rp 16.019 per dolar AS.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat dipimpin oleh sektor energi yang naik 2,30 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor kesehatan yang masing-masing naik sebesar 1,38 persen dan 1,06 persen.

Sebanyak dua sektor turun dipimpin sektor transportasi & logistik yang turun 1,30 persen, diikuti sektor barang baku yang turun 0,68 persen.

Saham saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BIPI, BBYB, CLEO, GARO dan PYFA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SOLA, HELI, TOOL, IOTF, dan IBOS.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 993.293 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,94 miliar lembar saham senilai Rp10,22 triliun. Sebanyak 281 saham naik, 267 saham menurun, dan 230 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya