SOLOPOS.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Ilustrasi/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini Selasa (7/11/2023) diprediksi menguji level 6.881–6.938 setelah pada perdagangan sebelumnya mencatatkan kenaikan akibat tersengat sentimen rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2023.

Tim analis MNC Sekuritas mencatat IHSG pada perdagangan kemarin, Senin (6/11/2023) mengalami penguatan sebesar 1,3% ke 6.878 yang disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian dan mampu menembus cluster MA20 dan MA200.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (iii) dari wave [iii], sehingga IHSG berpeluang untuk menguji 6.881-6.938,” tulis analis MNC Sekuritas, Selasa (7/11/2023) seperti dilansir Bisnis.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan akan adanya pullback dalam jangka pendek ke rentang 6.776 hingga 6.809.

MNC Sekuritas memperkirakan support IHSG hari ini pada kisaran 6.745, 6.639, sedangkan level resistensi berada pada rentang 6.900, 6.987.

Saham-saham yang menjadi rekomendasi MNC Sekuritas hari ini antara lai adalah ADRO, BBCA,MAPA, dan PTRO.

Sebelumnya, IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (6/11/2023) sore, ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.

IHSG ditutup menguat 89,99 poin atau 1,33 persen ke posisi 6.878,84. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 14,70 poin atau 1,63 persen ke posisi 918,85.

IHSG dan bursa regional Asia menguat setelah rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang tumbuh melambat, aktivitas sektor jasa AS menurun,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin, seperti dilansir Antara.

Institute of Supply Management (ISM) Manufacturing Purchasing Managers Index (PMI) AS turun dari 50,9 menjadi 50,6, dan tingkat pengangguran naik menjadi 3,9 persen dari sebelumnya 3,8 persen.

Data tersebut memberikan sinyal perlambatan pertumbuhan AS, sehingga meningkatkan harapan pasar bahwa The Fed akan menahan kebijakan kenaikan suku bunganya.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III- 2023 sebesar 4,94 persen year on year (yoy), atau melambat dibandingkan 5,17 persen (yoy) pada kuartal II-2023.

Namun demikian, ekonomi dalam negeri masih bertumbuh dan solid sehingga memberikan resiliensi Indonesia masih terjaga di tengah ketidakpastian dan peningkatan risiko global.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 2,31 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang masing-masing naik 1,77 persen dan 1,53 persen.

Sedangkan, dua sektor turun yaitu sektor barang konsumen primer turun paling dalam yaitu minus 0,20 persen, diikuti sektor kesehatan yang turun minus 0,08 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu RICY, PMMP, CUAN, AISA dan GULA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni CARE, BKDP, GTBO, HOKI dan SULI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.189.742 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 27,94 miliar lembar saham senilai Rp10,14 triliun. Sebanyak 308 saham naik, 213 saham menurun, dan 237 tidak bergerak nilainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya