SOLOPOS.COM - Webinar Inklusi Keuangan dengan tema Cerdas Berinvestasi, Siapkan Kemandirian Finansial Sejak Dini, yang digelar Solopos Media Group (SMG), Selasa (31/10/2023).(Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Tingkat inklusi keuangan dan literasi keuangan saat ini masih terdapat selisih yang cukup banyak. Mestinya tingkat inklusi juga diiringi tingkat pemahaman yang baik, agar masyarakat tidak terjebak masalah keuangan bahkan pada investasi yang sifatnya bodong, karena hanya sekedar ikut-ikutan mengakses produk keuangan.

Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Solo, Djaka Nur Sahid, mengatakan salah satu hal yang menjadi tantangan besar dalam dunia keuangan saat ini, terutama di kalangan anak muda adalah fenomena Fomo dan Yolo.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Fomo atau fear of missing out merupakan fenomena yang mengarah pada pada ketakutan ketinggalan tren tertentu. Sedangkan Yolo atau you only live once merupakan fenomena yang muncul yang berpedoman bahwa hidup hanya sekali, sehingga mendorong untuk melakukan hal-hal yang disukai. Baik Yolo maupun Fomo disebut sebagai dua hal yang disebut mempengaruhi gaya hidup kalangan muda saat ini.

Menurutnya ketika hal itu diarahkan pada kondisi yang positif tidak masalah. Misalnya tren berinvestasi sejak dini. Terlebih generasi saat ini lahir dimana teknologi sudah maju, sehingga generasi baik milenial maupun gen Z lebih dikenal mahir dalam menjalankan atau menggunakan teknologi dan media sosial. Generasi muda saat ini juga disebut memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar, percaya diri dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

“Investasi saat ini yang menjadi lifestyle anak muda tentunya banyak. Namun perlu diarahkan jangan sampai investasi hanya karena ikuti tren tapi benar-benar disesuaikan dengan kebutuhannya,” kata dia dalam Webinar Inklusi Keuangan dengan tema Cerdas Berinvestasi, Siapkan Kemandirian Finansial Sejak Dini, yang digelar Solopos Media Group (SMG), Selasa (31/10/2023).

Selain itu, perlu juga memberikan informasi kepada masyarakat agar jangan mudah tergiur investasi yang tidak benar.
“Maka perlu edukasi dan pemahaman untuk membedakan kebutuhan dan keinginan,” jelasnya.

Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Jateng 2, M. Wira Adibrata, mengatakan tingginya minat anak muda pada investasi pasar modal saat ini, bisa dikatakan karena didukung oleh beberapa hal. Selain tidak membutuhkan modal besar juga karena mudah diakses.

Saat ini jumlah investor di Soloraya per September 2023 ada sekitar 231.000 investor. Dari jumlah itu, 60% adalah anak-anak muda. Jumlah tersebut telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan, bahkan rata-rata peningkatan jumlah investor di Soloraya, dalam satu bulan ada sekitar 2.500 investor. Meskipun ada kemungkinan juga ada sebagian dari para investor tersebut yang mengakses pasar modal karena ikut-ikutan.

“Itulah yang juga menjadi perhatian kami agar inklusi yang masif ini bisa dibarengi dengan literasi yang baik,” jelas dia.
Untuk itu pihaknya terus melakukan edukasi, salah satunya dengan menggandeng 30 perguruan tinggi dan SMA di Solo dan sekitarnya.

Melalui keberadaan galeri investasi, diharapkan bisa menjembatani para mahasiswa di kampus agar selain mendapatkan materi di dalam kelas juga memiliki kesempatan untuk bisa praktik secara langsung. Kemudian di jenjang SMA juga ada galeri edukasi. Tak hanya menyasar kalangan pelajar dan mahasiswa, edukasi juga menyasar kalangan pendidik, seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran Ekonomi.

“Ternyata tidak sedikit guru yang belum update terkait dengan beberapa aturan yang sudah diperbarui, sehingga ketika menyampaikan kurikulum bisa diperbarui,” kata dia. Misalnya mengenai ketentuan pembelian saham minimal, dimana dulu satu lot ada 500 lembar. Namun sekarang, satu lot terdiri dari 100 lembar saham.

Kemudian edukasi juga dilakukan dengan menyasar sejumlah komunitas dengan melakukan diskusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya