Bisnis
Sabtu, 9 Desember 2023 - 16:10 WIB

Harga Cabai dan Bawang di Solo Naik Jelang Nataru

Dhima Wahyu Sejati  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi membawa cabai. (Freepik)

Solopos.com, SOLO—Harga sejumlah kebutuhan pokok konsisten tinggi menjelang Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 atau Nataru. Bahkan beberapa komoditas juga mengalami kenaikan harga seperti cabai dan bawang.

Kepala Pasar Legi Solo, Nur Rahmadi, kepada Solopos.com, Sabtu (9/12/2023), mengatakan harga cabai masih konsisten tinggi dan belum ada tanda-tanda penurunan yang signifikan. 

Advertisement

Dia menyebut harga cabai merah besar saat ini Rp76.000/kg, lalu cabai merah keriting Rp70.000/kg, cabai rawit merah Rp85.000/kg, dan cabe rawit hijau Rp40.000/kg. Menurutnya, jika dibandingkan dengan awal Desember 2023, harga cabai mengalami kenaikan Rp6.000 sampai Rp10.000.  

Sedangkan kebutuhan pokok lain seperti bawang bawang merah rogol mencapai Rp30.000/kg dan bawang bombay Rp23.000/kg. Pada 1 Desember 2023, bawang merah rogol masih di harga Rp27.000/kg. Itu artinya kenaikan harga sampai Rp3.000/kg. 

Sementara itu, harga gula curah kemasan plastik juga belum mengalami tanda-tanda penurunan. Dia mengatakan saat ini harga gula sudah menyentuh Rp17.000/kg.  

Advertisement

Kepala Pasar Nusukan Solo, Giyarto, juga menyampaikan harga sejumlah kebutuhan pokok yang masih tinggi. Dia mengatakan harga gula pasir bahkan mencapai Rp17.500/kg. 

Sedangkan harga cabai di Pasar Nusukan lebih mahal jika dibandingkan dengan Pasar Legi. Harga cabai di Pasar Nusukan seperti cabai besar mencapai Rp80.000/kg. Sedangkan cabai merah keriting Rp80.000/kg, cabai rawit merah Rp86.000/kg, dan cabai rawit hijau Rp57.000/kg.

Begitu juga dengan bawah merah rogol mencapai Rp.31.000/kg, bawang putih Rp35.000/kg, dan bawang bombay Rp25.000/kg.  

Advertisement

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo, Eko Nugroho Isbandijarso, mengatakan memang saat ini di Kota Solo harga sejumlah bahan pokok di pasaran mengalami kenaikan. “Seperti telur, disebabkan saat ini orang lebih banyak mengonsumsi telur, sehingga permintaan telur lebih banyak,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif