SOLOPOS.COM - Foto Booth untuk Piala Dunia U-17 2023 di Bandara Adi Soemarmo. (Istimewa).

Solopos.com, SOLO — Pengusaha lokal dan masyarakat perlu dilibatkan dalam perhelatan internasional Piala Dunia U-17 2023 agar dampak ekonomi terasa sampai bawah.

Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Mirza Ananda mengatakan sampai saat ini pihaknya belum dilibatkan dalam pembahasan event internasional tersebut.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Semuanya dari pusat, jadi sampai detik ini tidak ada koordinasi dengan kami dari lokal, dan seringnya seperti itu terus, kami juga belum paham missing link-nya di mana ini,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, Kamis (2/11/2023).

Dia mengatakan setiap kali event internasional di Solo, pemerintah tidak pernah menggandeng promotor atau agen travel lokal. Idealnya jika ada event besar,  pemerintah pusat bisa menggandeng paling tidak organisasi Asita yang ada di Solo.

“Paling utama kan Asita, karena kami asosiasi travel agent yang resmi di Solo, kalau bisa kita diajak duduk bareng, di sana butuhnya apa, kita bisa menyediakan apa. Selama ini tidak ada. Sampai detik ini pun untuk Piala Dunia anggota kami belum ada yang terlibat,” kata dia.

Dia menyebut event internasional apapun yang dilaksanakan di Solo, termasuk Piala Dunia harus melibatkan pengusaha dan masyarakat setempat. Hal itu lantaran mereka lebih paham mengenai potensi pariwisata yang bisa digenjot. Termasuk potensi pergerakan ekonomi lintas sektor.

“Harusnya kami yang orang lokal lebih mengerti seluk beluk Kota Solo kan dijawil gitu ya,” kata dia. Mirza mengatakan sejauh ini terutama terkait transportasi pada Piala Dunia menggunakan agent dari luar Solo.

Dia mengatakan seharusnya event besar seperti Piala Dunia U-17 dampak ekonominya bisa terasa sampai masyarakat bawah dan tidak hanya berhenti di kalangan atas. Bahkan pedagang di sekitar manahan pun bisa turut dilibatkan dan diberi ruang.

“Supaya ada multiplier effect [efek ganda], bukan malah hanya persinggahan. Orang-orang berkorban untuk libur [tidak jualan]. Maka ini harus dicek lagi dampaknya apakah bisa terasa sampai bawah,” kata dia.

Dia menegaskan alasan perhelatan Piala Dunia U-17 seharusnya menggandeng promotor dan agen travel dari Solo karena kebanyakan dari mereka sudah bekerjasama dengan pelaku industri pariwisata lokal, termasuk hotel-hotel yang ada di Kota Bengawan.

“Ini transportasi dari luar, hotel juga dari pusat, kami tidak dijawil. Nah dampaknya apa, kami tidak merasakan sama sekali,” kata dia. Keterlibatan masyarakat sangat penting mengingat Piala Dunia U-17 berpotensi dongkrak pariwisata.

Seperti dilansir dari Antara, penyelenggaraan Piala Dunia U-17 diperkirakan dapat menarik animo penonton yang besar.  Hal itu disampaikan oleh pakar strategi pariwisata nasional Taufan Rahmadi dalam pernyataan tertulis.

Taufan memprediksi turnamen yang mempertandingkan para pemain muda itu dapat menarik sampai 18 ribu orang dalam setiap pertandingannya.

“Selama kegiatan berlangsung diharapkan akan mengundang para pencinta sepak bola di seluruh Nusantara ataupun yang datang dari luar negeri,” kata dia dikutip Solopos.com, Kamis (2/11/2023).

Dia mengatakan jika target 18.000 penonton per pertandingan tercapai, menurut dia, paling tidak akan terjadi perputaran uang Rp2 triliun.

“Ini belum termasuk nilai ekonomi yang dihasilkan dari penjualan tiket, sponsorship-sponsorship, telekomunikasi, value branding, MICE [Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition], entertainment, pajak dan lain sebagainya,” katanya.

Pendapat senada juga disampaikan oleh praktisi Ikatan Cendekiawan Praktisi Indonesia, Azril Azahari.  Dia menilai penyelenggaraan Piala Dunia U-17 akan mendatangkan banyak manfaat bagi Indonesia selaku tuan rumah.

“Sektor pariwisata di empat kota penyelenggara Piala Dunia U-17 akan berkembang seiring berlangsungnya event ini. Begitu juga dengan sektor ekonomi kreatif,” kata Azril.

Pertandingan Piala Dunia U-17 akan dihelat di Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya. Jakarta International Stadium akan menjadi tempat berlangsungnya laga-laga Grup C dan E, sedangkan Stadion Si Jalak Harupat di Banding akan menyajikan pertandingan-pertandingan Grup G dan F.

Sedangkan Stadion Manahan di Solo akan menjadi tempat pertandingan Grup B, sementara timnas Indonesia dan tim-tim Grup A lainnya akan memainkan fase grup di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya