SOLOPOS.COM - Salah satu layanan streaming berbayar yang dinikmati warga Solo. Foto diambil Senin (10/7/2023) (Solopos.com/Gigih Windar Pratama).

Solopos.com, SOLO — Sejumlah anak muda Solo mengeluarkan uang hingga Rp500.000 untuk langganan sejumlah aplikasi berbayar yang ada di handphone ataupun Smart TV.

Mereka menyebut paling banyak digunakan membayar untuk aplikasi streaming film dan musik. Pengamat ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS), Bhimo Rizky Samudro, mengatakan layanan streaming berbayar memang sudah menjadi pos pengeluaran baru bagi warga Solo.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Saat dihubungi Solopos.com, Senin (10/7/2023), mengatakan hal tersebut juga mendorong konsumerisme masyarakat yang bisa berdampak pada pengeluaran masyarakat Solo.

“Memang adanya layanan streaming ini sudah menjadi pos pengeluaran baru bagi warga Solo. Apalagi dengan semakin beragamnya layanan streaming, mulai dari film hingga musik, ini pun sepertinya sudah menjadi kebiasaan dan gaya hidup,” ucapnya, Senin.

Bhimo menyebutkan, kebiasaan menikmati layanan streaming warga Solo ini tidak lepas dari pandemi.

Menurutnya, saat pandemi semua masyarakat di Solo harus berdiam diri di dalam rumah, sehingga layanan streaming menjadi alternatif untuk mendapatkan hiburan.

“Jelas ini tidak lepas dari masa pandemi, di mana semua orang kesulitan untuk bisa keluar rumah sehingga tidak bisa mendapatkan hiburan. Sehingga, banyak warga yang akhirnya memanfaatkan layanan streaming ini untuk bisa terhibur tetapi tetap di luar rumah,” jelasnya.

Ia juga menekankan, adanya layanan streaming bisa berdampak baik maupun buruk. Bhimo menjelaskan, layanan streaming ini meningkatkan konsumerisme masyarakat dan bisa menyebabkan ketergantungan terutama di kalangan mahasiswa atau pelajar.

“Ini kemudian menjadi kebiasaan, apalagi dengan sejak pandemi terbiasa untuk mendapatkan hiburan seperti itu. Di satu sisi ini menjadi sisi positif untuk kretivitas, tetapi bisa berdampak buruk karena konsumerisme yang menyebabkan ketergantungan, seperti kecanduan bermain judi slot atau habit buruk yang lain,” jelasnya.

Terpisah, salah satu mahasiswa, Farhan Bagaskara, 19, asal Banjarsari, menggelontorkan dana sebesar Rp440.000 untuk berlangganan di sejumlah aplikasi streaming.

Ia menyebut, angka berlangganan tersebut termasuk dua aplikasi streaming musik dan satu aplikasi streaming film.

“Saya langganan Spotify, YouTube Music, Netflix dan Vidio, kalau di total sekitar Rp250.000 ditambah langganan NBA League Pass yang per bulan Rp190.000, jadi kalau ditotal sekitar Rp440.000 untuk total per bulan. Tapi karena NBA lagi off season jadi agak kepotong pengeluarannya,” ucapnya saat ditemui Solopos.com, Senin (10/7/2023).

Ia mengatakan alasannya berlangganan sejumlah aplikasi streaming karena kemudahan akses yang berbeda-beda.

Farhan mencontohkan, untuk menonton video menggunakan YouTube, untuk mendengarkan musik menggunakan Spotify dan streaming kegiatan olahraga menggunakan vidio.

“Fungsinya beda-beda, kalau musik Spotify, kalau video YouTube tanpa iklan ya pakai YouTube berbayar, kalau film di Netflix. Jadi konten di dalamnya beda-beda, sebenarnya dulu ketambahan ada Apple TV, tapi karena acarnya enggak begitu menarik jadi saya berhenti langganan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya