SOLOPOS.COM - Kalbe Farma mengadakan groundbreaking fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka yang dihadiri Menkes Budi Gunadi Sadikin, Plt Kepala BPOM L. Rizka Andalucia, Plt Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Sugeng Sumbarjo, dan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA–PT Kalbe Farma Tbk. (Kalbe) melalui anak usaha PT Global Onkolab Farma (GOF) meresmikan dimulainya pembangunan atau groundbreaking fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka khususnya Fluorodeoxyglucose (FGD) untuk keperluan deteksi dini penyakit kanker.

Acara groundbreaking fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka tersebut dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Plt Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan L. Rizka Andalucia, Plt Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Sugeng Sumbarjo, dan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Pembangunan fasilitas produksi radiofarmaka dalam negeri merupakan bagian dari komitmen Kalbe untuk terus meningkatkan akses kesehatan yang semakin terjangkau bagi masyarakat terutama dalam deteksi penyakit kanker,” kata Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius melalui keterangan resmi yang dikutip Solopos.com, Jumat (2/2/2024).

Vidjongtius menambahkan pembangunan fasilitas produksi radiofarmaka sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan tentang Program Transformasi Kesehatan serta Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.

Lebih lanjut, Vidjongtius mengatakan fasilitas produksi radiofarmaka yang memproduksi Fluorodeoxyglucose ini sangat diperlukan untuk menunjang layanan pemeriksaan Positron Emission Tomography and Computed Tomography Scanning (PET/CT-Scan) yang ada di rumah sakit.

Ia berharap produksi radiofarmaka Kalbe dapat membantu memenuhi kebutuhan rumah sakit dalam pemeriksaan PET/CT-Scan sekaligus membantu memperluas akses ke lebih banyak pasien kanker untuk menjalani terapi kanker secara komprehensif.

“Radiofarma produksi dalam negeri ini merupakan wujud kontribusi perusahaan untuk kemandirian kesehatan di Indonesia,” tambah Vidjongtius.

Sebagai informasi, PET/CT-Scan adalah pemeriksaan pencitraan medis tingkat lanjut yang memberikan informasi mendetail tentang fungsi organ atau sistem dalam tubuh, khususnya untuk mendeteksi adanya penyakit kanker. Dibandingkan MRI scan atau CT scan saja, PET-CT scan atau PET-MRI scan dapat memberikan lebih banyak informasi untuk penentuan tahap kanker.

Pemeriksaan PET-CT membutuhkan dengan ketersediaan radiofarmaka Fluorodeoxyglucose. Sayangnya, fasilitas produksi produk radioisotop dan radiofarmaka dalam negeri yang tersertifikasi masih terbatas.

Padahal, kanker menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian utama di Indonesia. Sebagian besar penderita kanker datang ke rumah sakit ketika memasuki stadium akhir. Untuk itu, perlu upaya memperkuat deteksi dini terhadap penyakit kanker.

“Saat ini Kalbe telah menjalin kerja sama dengan rumah sakit untuk pemanfaatan radiofarmaka, tidak terbatas pada tatalaksana kanker/onkologi, namun diharapkan dapat digunakan untuk penilaian jantung, neurologi, alzheimer, gangguan psikiatri/mental serta di bidang-bidang lain di dunia kedokteran,“ kata Direktur PT Kalbe Farma Tbk Mulia Lie.

Kerja sama antara Kalbe dengan pihak rumah sakit dapat memberikan nilai tambah pada layanan Oncology Center, yang ada di rumah sakit seperti penyediaan dan pengembangan berbagai macam obat kemoterapi, layanan radioterapi dengan mempersiapkan penyediaan radiofarmaka untuk mendukung layanan PET-CT ke depannya, serta layanan kanker lainnya, seperti produk nutrisi untuk perawatan kanker,” beber Mulia Lie.

Sekilas tentang Global Onkolab Farma

PT Global Onkolab Farma adalah salah satu anak perusahaan PT Kalbe Farma yang berfokus pada pengembangan dan produksi berbagai macam obat kanker termasuk obat resep, terapi, dan rejimen pendukung.

Beroperasi di Indonesia, perusahaan ini adalah salah satu manufaktur obat kanker pertama yang berspesialisasi pada manufaktur lokal dengan teknologi mutakhir untuk menghasilkan produk onkologi berkualitas tinggi namun dengan harga terjangkau.

Untuk melayani pasien kanker dengan lebih baik lagi, PT Global Onkolab Farma berkomitmen mengembangkan obat kanker yang lebih efektif dan juga layanan kanker lainnya seperti produk nutrisi maupun berkolaborasi dengan komunitas kanker sekitar sebagai support system pasien kanker.

Sekilas tentang Kalbe

Sedangkan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) yang berdiri sejak tahun 1966 merupakan salah satu perusahaan farmasi terbuka terbesar di Asia Tenggara. Kalbe memiliki empat divisi utama yang menangani portofolio merek yang aandal dan beragam yakni divisi obat resep, divisi produk kesehatan yang menangani obat bebas dan multivitamin, divisi nutrisi; dan divisi distribusi & logistik.

Kalbe juga telah mengembangkan ekosistem layanan digital yang bersifat B2B yakni Emos dan Mostrans. Emos adalah sistem aplikasi order management yang memudahkan saluran distribusi melakukan manajemen stok atau supply chain. Mostrans adalah penyedia solusi transportasi B2B untuk memberikan kemudahan pengelolaan dan efisiensi transportasi

Kalbe kini memiliki lebih dari 40 anak perusahaan dan 15 fasilitas produksi berstandar internasional, dan didukung sekitar 16.000 karyawan, yang tersebar di 72 cabang di seluruh Indonesia. Sejak tahun 1991, saham Kalbe tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:KLBF).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya