SOLOPOS.COM - Para tamu menyalakan lilin dalam peringatan Earth Hour di Hotel Alila Solo, pada Sabtu (23/3/2024). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SOLO — Lagu Michael Jackson berjudul Heal The World langsung terdengar seusai lilin-lilin kecil dinyalakan dalam gerakan lingkungan hidup terbesar di dunia, Earth Hour, di Hotel Alila Solo, pada Sabtu (23/3/2024) pukul 20.30 WIB. Sebanyak 100 lilin yang berada di instalasi pohon lilin tersebut dinyalakan satu jam penuh hingga 21.30 WIB ketika lampu dimatikan.

Tindakan simbolis ini dimaksudkan menjadi pengingat akan komitmen bersama terhadap bumi dan menginspirasi langkah nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam menjaga lingkungan. Marketing Communication Manager Alila Solo, Happy Mayorita menjelaskan dukungan dan komitmen Alila Solo terhadap lingkungan yang berkelanjutan tidak hanya dalam peringatan Earth Hour 2024.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Peringatan Earth Hour telah diadakan rutin setiap tahun hanya satu dari sekian bentuk kepedulian Alila Solo terhadap lingkungan. Happy menyebut sejak Alila Solo didirikan selalu berdasar pada konsep ramah lingkungan. Acara ini diisi dengan tur hotel yang memperkenalkan berbagai inisiatif keberlanjutan lingkungan yang telah diterapkan Alila Solo.

Mulai dari penggunaan energi hingga praktik pengelolaan limbah yang ramah lingkungan. Melalui tur tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang upaya Alila Solo untuk mengurangi jejak karbon dan menjaga keberlangsungan alam ke depan. Happy juga menggandeng tiga komunitas peduli lingkungan yang berada di Kota Solo.

Komunitas tersebut diajak untuk melihat secara langsung praktik keberlanjutan lingkungan yang mereka gagas.

“Tidak hanya sekadar mematikan lampu, tapi dari tim engineering, seluruh tim Alila Solo itu percaya peduli lingkungan tidak hanya Earth Hour. Hal ini sejalan dengan tujuan kami di Hyatt yang peduli terhadap tamu, terhadap orang lain, termasuk terhadap lingkungan,” terang Happy.

Director of Engineering Alila Solo, Wijayadi, mengaku juga bekerja sama dengan pemerintah setempat dan Kelurahan Jajar untuk sama-sama menjadi agen positif dalam menjaga lingkungan melalui komunitas. Dalam acara Earth Hour tersebut, pihaknya juga memberikan secara simbolis tempat sampah hasil daur ulang kepada Kelurahan Jajar, Solo sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Wijayadi menguraikan sejumlah hal yang dilakukan Alila Solo sebagai perwujudan komitmen menjaga lingkungan sekitar. Sejak awal perencanaan Alila Solo telah dibangun dengan pemikiran untuk tetap menjaga ekosistem. Mulai dari pemilihan material kontruksi hingga sistem pengelolaan limbah. Setiap langkah dirancang untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Lebih lanjut dia menjelaskan struktur bangunan Alila Solo mengoptimalkan pemanfaatan cahaya alami dan ventilasi udara untuk mengurangi kebutuhan akan energi listrik. Pihaknya juga menggunakan teknologi panel surya dan sistem penghematan air yang memberikan kontribusi yang signifikan terhadap efisiensi energi secara keseluruhan.

“Kaca-kaca di bangunan gedung misalnya di lobi ini bisa me-reduce panas hingga 60%, sehingga penggunaan AC itu kecil. Ketika penggunaan AC itu kecil maka pengunaan listrik juga kecil,” papar Wijayadi.

Penyerahan secara simbolis tempat sampah hasil daur ulang dari Hotel Alila Solo kepada Kelurahan Jajar di lobi Alila Solo, pada Sabtu (23/3/2024). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Penyerahan secara simbolis tempat sampah hasil daur ulang dari Hotel Alila Solo kepada Kelurahan Jajar di lobi Alila Solo, pada Sabtu (23/3/2024). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Selain berkontribusi pada kelestarian lingkungan, pihaknya juga menjadi pusat edukasi bagi masyarakat sekitar, Dia mengaku juga menggandeng warga setempat dan para tamu untuk terlibat dalam kegiatan ramah lingkungan, mulai dari workshop hingga penanaman pohon.

Wijayadi menyebut Alila Solo didesain dengan konsep green building. Dia menjelaskan bangunan hotel menggunakan dinding batu alam, sela gedang yang mudah membuang panas. Dengan desain yang memaksimalkan cahaya natural yang mendukung saving energy.

Alila Solo juga dilengkapi dengan taman hijau dan ruang terbuka yang memberikan kesejukan di area hotel. Bangunan hotel juga dilengkapi 40 sumur resapan dengan kedalaman 4 meter dan diameter sebesar hingga 4,5 meter untuk mencegah banjir.

Pihaknya memilliki tiga ruang unit chiller dengan sistem chiller hemat energi. Untuk membantu kerja chiller lebih efisien Wijayadi menggunakan heat pump yang memproduksi air panas dan air dingin secara bersamaan.

Pihaknya menggunakan refrigerant/freon chiller tipe R-123 yang ramah lingkungan, di mana perusaakan ozon hanya 0,0012 dna potensi global warming hanya 76. Lebih rendah dibandingkan jenis lainnya.

Wijayadi menyebut seluruh penggunaan energi di hotel didukung oleh sistem management energy pintar BAS atau Buliding Automatic System. Selain itu dengan sistem pengolahan limbah melalui STP juga dimanfaatkan untuk kebun dan make up cooling tower. Pihaknya juga mempunyai organisasi internal, yaitu Green Team yang aktif menggagas kegiatan berhubungan dengan praktik sustainability.

Komitmen Alila Solo terhadap lingkungan, membuat Alila Solo mampu menyabet Juara I Subroto Award Bidang Efisiensi Energi Nasional. Alila Solo juga menerima penghargaan sebagai Hotel Berwawasan Lingkungan oleh Kemenparekraf pada 2019 dan menjadi runner up Asean Energy Award pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya