SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang rupiah (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA–Pengamat menilai nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan ini, Senin (22/4/2024), berpeluang melemah karena dipengaruhi oleh situasi di Timur Tengah yang tengah memanas.

“Rupiah masih berpeluang melemah hari ini terhadap dolar AS akibat masih memanasnya situasi konflik di Timur Tengah,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, seperti dilansir Antara.

Promosi Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektare Lahan Kritis melalui Reboisasi

Menurutnya, dengan adanya serangan drone ke Iran pada pekan lalu, pasar masih mewaspadai kemungkinan konflik membesar.

Selain itu, Kongres Amerika Serikat (AS) akhir pekan kemarin baru saja mengesahkan pemberian bantuan dalam jumlah besar untuk Ukraina, Israel dan Taiwan. Bantuan tersebut bisa saja dipandang pasar bertujuan untuk memanaskan konflik.

Terkait data neraca perdagangan Indonesia bulan Maret 2024 yang dirilis pagi ini, Ariston mengatakan bila neraca perdagangan surplus, mungkin bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

Dia menjelaskan potensi pelemahan rupiah ke arah Rp16.300 per dolar AS dengan potensi support di sekitar Rp16.200 per dolar AS.

Sebagai informasi pada awal perdagangan Senin pagi, rupiah naik 45 poin atau 0,28 persen menjadi Rp16.215 per dolar AS dari sebelumnya senilai Rp16.260 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya