Bisnis
Jumat, 3 Mei 2024 - 18:57 WIB

Disambut Baik, Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Brand Content  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dari misi dagang ke Maroko tersebut, Kemendag RI mencatatkan potensi transaksi US$16,98 juta atau setara Rp276 miliar.(Istimewa)

Solopos.com, CASABLANCA – Misi Dagang Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI mendapat respons positif dari para pelaku usaha Maroko yang tertarik menjalin kemitraan dan kolaborasi dengan pelaku usaha Indonesia.

Dari misi dagang ke Maroko tersebut, Kemendag RI mencatatkan potensi transaksi US$16,98 juta atau setara Rp276 miliar. Misi dagang ke Maroko berlangsung pada Selasa (30/4/2024) dan dipimpin Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag RI, Didi Sumedi.

Advertisement

“Misi dagang ke Maroko bertujuan memperkuat penetrasi ke pasar Afrika Utara dan membangun kerja sama bisnis dengan pelaku usaha di Maroko dan negara sekitar. Kami hadirkan para pelaku usaha Indonesia ke Maroko untuk bertemu dengan calon mitra dari Maroko dan negara sekitarnya. Antusiasme pelaku usaha di kawasan terlihat dari nilai potensi transaksi hingga Rp276 miliar dari penjajakan kerja sama bisnis [business matching],”ujar Didi dalam keterangan tertulis.

Dia menjelaskan, pada penjajakan kerja sama bisnis, total transaksi potensial senilai Rp276 miliar diperoleh dari sektor pengolahan hasil perikanan, makanan olahan, rempah, briket, dan batu bara.

Advertisement

Dia menjelaskan, pada penjajakan kerja sama bisnis, total transaksi potensial senilai Rp276 miliar diperoleh dari sektor pengolahan hasil perikanan, makanan olahan, rempah, briket, dan batu bara.

“Kami harap melalui kegiatan ini, ekspor produk Indonesia akan meningkat cukup signifikan,”jelas Didi.

Pelaksanaan misi dagang ke Maroko merupakan kerja sama antara Kemendag dan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Rabat. Misi dagang juga didukung perwakilan perdagangan di Spanyol. Misi dagang kali ini terdiri atas forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis.

Advertisement

Pembukaan misi dagang turut dihadiri Presiden Association Marocaine Des Exportateurs (ASMEX) Hassan Sentissi El Idrissi, Konsul Kehormatan RI di Maroko, serta para importir di wilayah Maroko dan Spanyol.

Didi menambahkan, Maroko memiliki posisi yang penting bagi Indonesia. Utamanya, peran Maroko adalah mitra dagang nontradisional dan hubuntuk memasuki pasar Afrika Utara. Sebaliknya, Maroko juga memiliki potensi untuk memperluas akses pasar ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.

Didi pun menyampaikan harapannya untuk meningkatkan nilai ekspor dengan memanfaatkan Maroko untuk masuk ke pasar Afrika Utara.

Advertisement

“Potensi kerja sama Indonesia dan Maroko masih memiliki peluang yang sangat terbuka untuk dapat ditingkatkan. Terlebih, saat ini kedua negara masih dalam proses perumusan Preferential Trade Agreement(PTA) yang kami harap dapat memberikan katalis pada nilai perdagangan di kawasan Afrika Utara,”kata Didi.

Tren ekspor Indonesia ke Maroko dalam lima tahun terakhir (2019–2023) mencapai 22,94 persen. Produk ekspor utama Indonesia ke Maroko pada 2023 meliputi margarin dengan pangsa 12,60 persen dari total ekspor Indonesia, kopi 11,86 persen, serta minyak dan lemak nabati 8,30 persen.

Di sisi lain, impor Indonesia dari Maroko pada 2023 menunjukkan pertumbuhan sebesar 14,78 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Produk impor utama Indonesia dari Maroko pada 2023 meliputi aluminium dengan pangsa 11,28 persen dari total impor Indonesia, pakaian wanita 7,27 persen, dan peralatan listrik 5,24 persen.

Advertisement

Kunjungan ke Pabrik Indomie di MarokoSebagai bagian dari rangkaian acara, delegasi misi dagang Indonesia mengunjungi pabrik mi instan Indomie yaitu PT Salim Wazaran Maghribi di Tiflet, Maroko. Pabrik ini merupakan investasi PT Indofood Sukses Makmur yang bermitra dengan investor di kawasan.

Pabrik Indomie di Maroko telah beroperasi sejak 2010 dan memproduksi mi instan untuk dipasarkan di Maroko, Qatar, Tunisia, Mauritania, Lebanon, dan Sierra Leone. Pabrik tersebut mempekerjakan total 400 karyawan. Pabrik ini juga telah memiliki sertifikasi, antara lain, sertifikat Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan sertifikat halal dari otoritas standardisasi Maroko yaitu Institut Marocain de Normalisation (IMANOR).

Didi mengapresiasi investasi dan operasi PT Indofood Sukses Makmur di Maroko. Ia melihat, langkah ini turut berkontribusi meningkatkan citra Indonesia sebagai penghasil produk berkualitas di tingkat global.“Salah satu keunggulan utama produk makanan Indonesia yang dapat meningkatkan nilai jualnya di mata pembeli adalah aspek kehalalannya.

Sebagai salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, kepercayaan terhadap produk halal dari Indonesia telah terbukti dan tidak diragukan lagi oleh masyarakat Maroko,”pungkas Didi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif