SOLOPOS.COM - Mentan Syahrul Yasin Limpo (tengah) saat melepas ekspor bersama Jajaran Eselon I Kementan dan jajaran Direksi CPI.(Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Perusahaan perunggasan terbesar di Indonesia, PT Charoen Pokphand CPI mendukung upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan ekspor telur konsumsi secara masif di seluruh Indonesia.

Demikian disampaikan Komisaris PT CPI, Hadi Gunawan Tjoe saat mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor telur konsumsi sebanyak 557.280 butir ke Singapura, Rabu (23/8/2023).

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Puji syukur karena disaat banyak negara kekurangan telur, di Indonesia justru kelebihan. Kami menyampaikan terimakasih kepada jajaran kementan dan para petani jagung atas dukungan dan kerjasama yang terjalin selama ini,” katanya dalam keterangan tertulis.

Sejauh ini, kata Hadi, ekspor produk perunggasan sudah mencapai 1000 kontainer yang dilakukan sejak 2017 mencakup pakan ternak, DOC broiler, daging ayam beku dan telur konsumsi ke berbagai negara seperti Papua Nugini, Singapura, Jepang dan Qatar.

“Kami berterimakasih karena kami juga terlibat dalam kegiatan merdeka ekspor beberapa waktu lalu. Kami ucapkan terimakasih kepada jajaran kementan karena keberhasilan ekspor ini terjadi atas kerja keras dan jerih payah semua pihak yang terlebat,” katanya.

Terkait hal ini, Hadi menghimbau agar para peternak dan pengusaha unggas lainya untuk sama-sama membangun sektor peternakan Indonesia sebagai kekuatan bangsa dalam memperkuat ekonomi nasional.

“Saya menghimbau kepada pelaku usaha untuk mengisi pasar yang sangat terbuka ini,” katanya.

Terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan ketersediaan telur konsumsi untuk kebutuhan dalam negeri berada pada posisi aman. Kepastian ini sekaligus memastikan bahwa Indonesia memiliki peluang besar sekaligus kekuatan dalam meningkatkan produksi nasional.

“Telur kita saat ini mencapai 6.600.000, sedangkan yang kita makan hanya 5.800.000 jadi masih tersisa kurang lebih 300.000 ton. Dari apa kelebihan telur kita ini, 30 persen di antaranya kita ekspor ke luar negeri,” katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, Nasrullah mengatakan bahwa realisasi ekspor unggas tahun 2022 mencapai 1.499 ton dengan nilai transaksi sebesar USD 3,8 juta atau atau meningkat 47 persen apabila dibandingkan tahun 2021.

“Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu mensuplai kebutuhan unggas dan produk turunannya bagi negara lain. Tentunya kita yakin mampu dalam hal penyediaan serta penjaminan keamanan pangan sebagai bentuk jaminan dari negara untuk memberi pangan ke dunia,” jelasnya.

Diketahui, berdasarkan data BPS kinerja ekspor komoditas peternakan pada periode Januari hingga Juli 2023 mencapai USD 790,7 juta setara Rp11,8 Triliun dengan pertumbuhan nilai ekspor sebesar 9,56 persen dan pertumbuhan volume ekspor meningkat 15,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya