SOLOPOS.COM - Anggota Molis Soloraya, Mirna, menaiki motor listrik miliknya dalam acara Festival Motor Listrik di Loji Gandrung Solo, pada Minggu (3/12/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO – “It’s not a lifestyle, it’s saving life with style,” slogan ini diungkap oleh Ketua Molis Soloraya, Yogha Hendra Surya, dalam Festival Motor Listrik di Loji Gandrung Solo, pada Minggu (3/12/2023).

Komunitas pengguna motor listrik ini telah dirintis sejak 2021 lalu. Yogha berusaha menjadikan gerakan menggunakan motor listrik bukan hanya gaya hidup. “Tetapi kami memikirkan hidup kami dengan cara menggunakan motor listrik,” tambah dia.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Walaupun dimulai dari grup Facebook, Molis Soloraya saat ini telah beranggotakan 205 orang dan akan terus bertambah. Yogha mengaku sering mengadakan kopi darat (kopdar) dan touring untuk menambah keakraban.

Anggota Molis Soloraya berasal dari semua kelompok usia, dari belasan tahun hingga puluhan tahun. Rata-rata orang menggunakan motor listrik baru, bukan hasil konversi. Yogha menyebut beberapa orang belum meminati konversi motor listrik.

Menurut Yogha banyak alasan orang-orang beralih dari sepeda motor konvensional, selain harga bahan bakar minyak (BBM) yang kian mahal. Bahkan kelangkaan BBM tidak akan bisa dihindari di masa mendatang.

Ketika menggunakan motor listrik sejak dua tahun lalu, Yogha mengaku jadi lebih berhemat. Dalam sehari ia paling tidak membutuhkan satu liter Pertamax seharga lebih dari Rp13.000. Ketika beralih ke motor listrik, Yogha hanya butuh 2 kilowatt-hour (kWh) atau setara Rp1.500 sehari.

Perawatan motor listrik juga lebih murah dibandingkan sepeda motor konvensional. Ia saat ini telah memiliki tiga motor listrik di rumahnya dengan harga Rp30 juta dan Rp12 juta. Semua motor konvensional miliknya dulu telah ia jual. “Motor listrik itu enggak perlu ganti oli enggak perlu servis rutin. Tinggal di-charge itu aja yang penting. Serta komponen kelistrikan perlu dicek berkala,” ujar Yogha.

Selain itu, Yogha mengaku ia tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar pajak kendaraan motor listrik karena disubsidi oleh pemerintah. Ia hanya perlu membayar asuransi jiwa sebesar Rp35.000. Dulunya, untuk pajak sepeda motor konvensional ia harus membayar sebesar Rp250.000.

Memetakan SPKLU

Yogha menguraikan hingga saat ini belum ada kendala dalam menggunakan motor listrik. Walaupun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) masih jarang ditemui di Soloraya, hal ini bisa ia siasati dengan membeli converter charger seharga Rp350.000.

“Kami siasati kelangkaan SPKLU dengan memetakan. Jadi ketika kami touring, kami sudah memetakan SPKLU terdekat di rute, dan berhenti satu hingga dua jam,” terang Yogha.

Agenda touring ini telah Yogha lakukan ke berbagai tempat, misalnya ke Tawangmangu, Karanganyar. Walaupun dengan topografi daerah berbentuk pengunungan, menurut Yogha, pengguna motor listrik tidak menemui masalah.

“Ketika naik memang lebih boros, ketika jalan datar, turun kami enggak menekan tuas gas, ada namanya regenerative breaking. Sambil mengerem itu, bisa mengisi baterai. Misal habis 50%, tapi ketika turun cuma habis 20%,” tambah dia.

Anggota Molis Soloraya, Mirna mengaku telah lima bulan menggunakan motor listrik. Ia mengaku menjadi lebih irit ketika beralih ke motor listrik. “Selain lebih ramah lingkungan, lebih hemat bagi anak kos,” terang Mirna.

Ia cukup mengisi baterai tiap dua hari sekali selama empat jam. Dulunya Mirna mengeluarkan Rp20.000 tiap dua hari untuk mengisi BBM, sepekan ia mengeluarkan uang lebih Rp100.000. Saat ini ia hanya mengisi token listrik Rp50.000 untuk kebutuhan peranti elektronik di indekosnya ditambah mengisi daya baterai motor listriknya.

Jadi, menurut perhitungannya, ia cukup mengeluarkan Rp25.000 untuk motor listriknya. Mirna memilih menggunakan motor listrik juga karena garansi baterai selama tiga tahun yang ditawarkan. Mirna juga tidak perlu melakukan service rutin ataupun ganti oli. Mirna menyebut musim penghujan juga bukan masalah bagi para pengguna motor listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya