SOLOPOS.COM - Ilustrasi UMP (Solopos Dok)

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengatakan upah minimum provinsi (UMP) 2024 akan ditetapkan dan pengumuman akan dilakukan paling lambat 21 November 2023.

Sekretaris Jenderal Kemenaker, Anwar Sanusi, menyampaikan, tanggal tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.36/2021 tentang Pengupahan.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Sesuai PP No.36/2021, UMP ditetapkan dan diumumkan paling lambat setiap tanggal 21 November,” kata Anwar, Selasa (29/8/2023) seperti dilansir Bisnis.

Lebih lanjut, Anwar mengatakan upah minimum kabupaten/kota (UMK) paling lambat ditetapkan dan diumumkan pada 30 November.

Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, meminta pemerintah untuk menaikkan UMP dan UMK 2024 pada kisaran 10 hingga 15 persen.

Angka tersebut didapat dari hasil survei lapangan Kebutuhan Hidup Layak (KHL), indikator makro ekonomi yakni inflasi dan pertumbuhan ekonomi, serta status Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah atas (upper middle income country).

“Partai Buruh bersama KSPI meminta kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kemnaker RI dan seluruh gubernur/bupati/walikota, dalam menetapkan kenaikan upah minimum UMP/UMK sebesar 2024 sebesar 15 persen, atau setidak-tidaknya minimal 10 persen,” kata Said pada Juli 2023.

Pada tahun lalu, pemerintah menetapkan kenaikan UMP 2023 di bawah 10 persen melalui Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.18/2022 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2023. Dalam aturan tersebut, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, menyatakan bahwa kenaikan UMP 2023 tidak boleh lebih dari 10 persen.

Adapun, penyesuaian nilai upah minimum 2023 dihitung dengan formula mempertimbangkan variabel pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan indeks tertentu. Kenaikan UMP 2023 berbeda-beda di setiap provinsi. Provinsi dengan kenaikan UMP terendah yaitu Papua Barat 2,6 persen, sedangkan kenaikan tertinggi terjadi di Sumatra Barat yakni 9,15 persen.

Ida Fauziyah juga merespons permintaan buruh atas kenaikan upah minimum provinsi atau UMP sebesar 15 persen di 2024. Ida mangatakan bahwa besaran UMP 2024 mulai dibahas Kemenaker bersama Dewan Pengupahan Nasional.

Kemenaker akan mempertimbangkan permintaan buruh mengenai peningkatan UMP 15 persen tahun depan.

“Iya itu kan masukan, masukan itu akan digodok di Dewan Pengupahan Nasional, sembari kita matangkan PP No. 36/2021 yang akan mengatur pengupahan,” kata Ida ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Selain mendengarkan permintaan dari buruh, Ida juga menuturkan Kemenaker akan mendengarkan permintaan pengusaha di Dewan Pengupahan Nasional. Menurutnya, Dewan Pengupahan Nasional akan memberikan rekomendasi kepada menteri mengenai penetapan upah. Adapun, Ida mengatakan keputusan mengenai UMP 2024 yang menentukan nasib para tenaga kerja akan diumumkan pada November.

“Ya itu kan keputusannya bulan November ya, pasti sebelum itu kami bahas,” ujar dia.

Itulah ulasan tentang rencana pengumuman UMP 2024 yang kemungkinan akan dilakukan pada November 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya