SOLOPOS.COM - Pemilik bumbu rawon dan bawang goreng Mak Tien, Tien Mujiati. Mak Tien merupakan salah satu binaan Sampoerna Entrepreneurshop Training Center (SETC) dari Solo. Foto diambil Sabtu (12/8/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution)

Solopos.com, SOLO Tien Mujiati, usianya hampir 60 tahun, tetapi semangatnya untuk tetap berdaya secara ekonomi masih tinggi. Ia tak mau berdiam diri setelah memasuki masa pensiunnya sekitar 5 tahun lalu.

Setahun setelah pensiun, Tien mencoba memasarkan rawon buatannya. Terbukti, berkat ketekunannya, usaha yang yang dirintis sejak 2019 masih bertahan hingga kini. Meski melalui hantaman pandemi, nyatanya Tien masih bisa bertahan, bahkan membuat diversifikasi produk.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Saya itu orangnya enggak bisa diam,” kata Tien.

“Mak Tien”, itu merek yang dipilih Tien untuk produk-produknya, berupa bumbu rawon, bawang merah goreng, dan bawang putih goreng. Semua produknya telah mengantongi sertifikasi halal dan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Mak Tien, yang menjadi salah satu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Sampoerna Entrepreneurship Center (SETC), turut berpartisipasi pada UMKM Expo Nasional 2023 di Solo, Jawa Tengah, pada 10-13 Agustus 2023.

SETC merupakan program pemberdayaan UMKM yang digagas PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) di bawah Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia” (SUI). Tujuannya ialah memberi pelatihan, pendampingan, pembinaan, hingga jejaring bagi para pelaku UMKM yang ingin berkembang. Pada akhirnya, manfaatnya dapat dirasakan, bukan hanya oleh para pelaku UMKM, melainkan juga bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya.

Kesempatan ini menjadi kejutan luar biasa bagi Tien, dan menjadi pameran pertama yang diikutinya. Ia tak menyangka mendapatkan kesempatan ini. Bagi Tien, momen pameran ini menjadi peluang untuk mempromosikan produk Mak Tien.

“Senang, kaget, semuanya campur aduk. Baru pertama kali saya ikut pameran, langsung expo nasional. Ini benar-benar berkat SETC. Terima kasih, karena saya mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Usaha saya dan pengembangan yang saya lakukan juga berkah pelajaran yang saya dapat dari SETC,” kata Tien.

Bagaimana kisah Tien memulai bisnis Mak Tien, dihantam pandemi, tetapi bisa bertahan hingga kini?

Awal Buka Warung Rawon

Semuanya berawal pada akhir 2019. Setahun setelah pensiun sebagai karyawan, Tien mulai berpikir harus kembali mencari kesibukan dan menghasilkan secara ekonomi. Karena hobi memasak, Tien pun mencoba memasarkan rawon buatannya. Ternyata, banyak yang menyukai hingga akhirnya ia memberanikan diri membuka warung di garasi rumahnya yang tak terpakai. Kedua anak Tien tak tinggal lagi bersamanya karena berkarya di luar Solo, Jawa Tengah.

Baru beberapa bulan buka warung rawon, hantaman pandemi datang. Mau tak mau, Tien harus menutup warung makannya karena sepi konsumen. Lagi-lagi, ia tak mau hanya berpangku tangan.

“Lalu saya mikir, saya jualan apa ya? Akhirnya, saya punya ide buat bumbu rawon, supaya orang bisa buat rawon sendiri di rumah. Apalagi saat itu, orang-orang pada enggak mau ke luar rumah,” kata Tien.

Ia mencoba peruntungan dengan menjual bumbu rawon melalui media sosial Facebook dan Instagram. Pesanan pun berdatangan, terutama dari Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Bumbu rawon itu dikemas dalam kemasan botol plastik 200 ml, dengan berat bersih 180 ml. Harganya dibanderol Rp 20.000.

“Ada yang saya titip di koperasi juga, penjualannya lumayan. Karena Covid-19 terlalu lama, saya kembali mikir, bikin apa lagi. Akhirnya jual brambang goreng (bawang merah goreng) dan bawang goreng (bawang putih goreng). Saya tidak pakai pengawet untuk produk yang saya jual,” cerita Tien.

Belajar Soal Kemasan Agar Produk Tahan Lama

Namun, karena tidak menggunakan pengawet, Tien menghadapi tantangan soal daya tahan produk. Ia mengatakan, bumbu rawon yang dikemas dalam botol plastik hanya tahan dua minggu saat berada di suhu ruangan. Meskipun mengandung minyak yang berfungsi mengawetkan, ternyata masih mengeluarkan jamur. Hal ini mendorong Tien untuk terus berinovasi.

Kini, bumbu rawon Mak Tien dikemas dalam kemasan vakum, dengan daya tahan lebih lama. Menurut Tien, bumbu dalam kemasan vakum bisa tahan hingga 3 bulan jika berada di suhu ruang. Dalam kemasan vakum, isi bumbu bisa lebih banyak, yaitu 200 ml dan dijual dengan harga Rp 22.500.

Ide baru kemasan ini didapatkannya setelah mengikuti kelas pengemasan yang diadakan SETC. Tien mendapatkan masukan untuk mengemas bumbu rawon dengan kemasan vakum untuk memperpanjang daya tahan produk. Menurut dia, dari pelatihan-pelatihan yang diikutinya sejak bergabung dengan SETC pada 2020, sangat bermanfaat untuk pengembangan usahanya.

“Jadi, saya bersyukur sekali ikut pelatihan pengemasan yang diadakan SETC. Soal vakum ini saya juga dapatnya dari situ. Tahu cara pengemasan, plastik untuk vakum yang digunakan apa. Manfaatnya banyak sekali,” kata Tien.

Dengan daya tahan yang lebih lama, produk Mak Tien kini telah dibawa oleh para konsumennya ke sejumlah negara, di antaranya Amerika Serikat dan Australia.

Ingin Kembali Buka Warung Rawon

Pada September 2023, Tien ingin kembali membuka warung rawon di rumahnya. Situasi yang kembali normal membuatnya punya keinginan membuka kembali warung yang tutup karena pandemi. Akan tetapi, Tien menyadari, harus melakukan promosi lebih kencang karena lokasi rumahnya yang kurang strategis. Jika ada kesempatan, Tien juga ingin memperdalam pengetahuannya mengenai pemasaran melalui media sosial.

Di SETC, ia sering berkonsultasi dan mendapat pendampingan di bidang yang sesuai dengan kebutuhannya dalam mengembangkan usaha. “Nanti saya akan minta lagi masukan dari teman-teman SETC, karena kendala saya di pemasaran,” kata Tien.

Meski nanti telah membuka kembali warung makan, Tien akan tetap memproduksi bumbu rawon instan karena telah memiliki pasar tersendiri.

“Doakan warung saya ramai lagi, ya. Dan penjualan terus meningkat,” ujar Tien.

Semangat, Bu Tien!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya