SOLOPOS.COM - Warga memilih beras dalam plastik berukuran 5 kg usai membeli bahan pokok pada Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kantor kelurahan Sumber, Solo, Senin (8/1/2024). Badan Pangan Nasional bekerja sama dengan Dinas ketahanan Pangan Kota Solo, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo, dan Bulog menggelar Gerakan Pangan Mrah yang menjual kebutuhan pangan seperti beras SPHP kualitas medium yang dijual Rp52.000/ 5 kg dalam kemasan plastik, gula pasir Rp16.000/kg, dan Minyakita Rp14.000/liter dalam rangka pengendalian inflasi serta memudahkan masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan dengan mudah dan murah. (Solopos/Joseph Howi Widodo).

Solopos.com, SOLO – Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Solo bakal menyalurkan bantuan cadangan pangan pemerintah mulai Januari hingga Maret 2024. Mengacu pada penyaluran 2023 sedikitnya ada 33.600 ton beras yang bakal disalurkan.

Hal ini diungkapkan oleh Pimpinan Cabang Perum Bulog Solo, Andy Nugroho saat dihubungi wartawan pada Senin (8/1/2024) petang. Sebagai informasi bantuan cadangan pangan pemerintah berupa beras sebanyak 10 kilogram setiap bulan.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Selain penyaluran bantuan cadangan pangan pemerintah, Bulog Solo juga menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pasar (SPHP) di Gerakan Pangan Murah maupun toko ritel, kios, serta distributor seperti tahun sebelumnya.

Target penyaluran beras SPHP pada 2024 adalah 20.000 ton. Pihaknya tidak membatasi berapa titik dalam penyelenggaraan Gerakan Pangan Murah pada tahun ini. Andy hanya menyesuaikan kebutuhan pemerintah setempat di kabupaten/kota di Soloraya.

“Di 2024 tidak ada batasnya tergantung dari dinas setempat mau berapa titik. Sebanyak-banyaknya enggak masalah semakin banyak semakin menyasar,” terang Andy.

Untuk penyaluran cadangan pangan pemerintah Andy masih menunggu data penerima dari pusat. Penyaluran tersebut rencananya bakal dilaksanakan secara bertahap selama tiga bulan. “Kami fokus ke tiga bulan [tahap I]. Misalkan pemerintah masih menugaskan tahap II, tiga bulan lagi misal sampai Juni itu tergantung dari penugaan pemerintah. Prediksinya 33.600 ton beras,” ujar dia.

Lebih lanjut Andy menarget penyerapan beras 2024 dari petani Soloraya sama seperti tahun lalu yaitu 60.000 ton. Saat ini stok beras di Gudang Bulog Solo kurang lebih sekitar 12.800 ton beras.

Dia memprediksi panen padi mulai terjadi pada April 2024 hingga Mei 2024. “Kalau prediksi kami puncak panen raya pada Mei 2024,” tambah dia. Secara umum, Andy menilai secara operasional penyaluran beras bantuan cadangan pangan pemerintah dan SPHP pada 2023 tidak ada masalah. Namun menurut dia, penyerapan gabah dari petani masih kurang optimal.

Andy menilai hal ini disebabkan karena ketersediaan gabah yang kurang maksimal baik di areal persawahan maupun penggilingan padi. Andy optimistis pengadaan gabah di tingkat petani bakal lebih optimal pada tahun ini.

Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispartan KPP) Kota Solo, Eko Nugroho Isbandijarso menyebutGerakan Pangan Murah di Kota Solo bakal diselenggarakan sedikitnya di 54 lokasi di masing-masing kelurahan setempat.

Agenda ini bertujuan mengendalikan inflasi dan harga pangan. Gerakan Pangan Murah merupakan program dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Program ini telah dilakukan sejak 2023 lalu yang menjual produk sembako dengan harga lebih murah di bawah harga pasar.

Biasanya produk yang dijual berupa beras, minyak goreng, dan gula pasir. Pada tahun ini, lanjutnya, Gerakan Pasar Murah bakal disesuaikan dengan pelaksanaan pada tahun sebelumnya. Ihwal penambahan komoditas yang bakal dijual dalam Gerakan Pangan Murah menurut Eko hal ini bakal menyesuaikan dengan harga pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya