Bisnis
Minggu, 9 Juni 2024 - 08:53 WIB

Bukan Daya Beli Masyarakat yang Turun, Ini Penyebab Deflasi di Solo Menurut BI 

Bayu Jatmiko Adi  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Inflasi. (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR — Deflasi yang terjadi di Kota Solo pada Mei 2024 dinilai bukan sebagai dampak dari menurunnya daya beli masyarakat. Bank Indonesia (BI) menilai hal itu merupakan dampak dari harga beras yang mulai turun di bulan tersebut.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat, menyebutkan deflasi yang terjadi pada Mei 2024 di Solo adalah dampak dari turunnya harga beras di pasaran. Hal itu bisa terjadi karena porsi beras yang dikonsumsi masyarakat di Soloraya cukup besar. Oleh karena itu, sedikit saja ada pergeseran harganya akan mempengaruhi inflasi atau deflasi.

Advertisement

Dia mengakui sebelumnya sempat khawatir dengan adanya peningkatan inflasi di Solo, mengingat pada Mei terdapat sejumlah event besar di Solo. Selain adanya Solo Great Sale, juga ada HUT ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-52. Namun pada hasilnya justru Solo mengalami deflasi.

Dengan deflasi tersebut dia pastikan kondisi ekonomi di Solo tetap kondusif, dan justru ada perbaikan dari sisi distribusi dan pasokan komoditas, dengan begitu harganya turun.

“Jadi tidak bisa diartikan bahwa deflasi itu adanya daya beli, itu tidak. Justru ini hal yang baik ada perbaikan distribusi,” kata dia saat ditemui di Colomadu, Karanganyar, Sabtu (8/6/2024).

Advertisement

Selain beras, ada juga beberapa komoditas yang turut menyumbang deflasi, seperti bawang merah dan daging ayam. Ada kemungkinan pasokan dari komoditas-komoditas tersebut juga lebih baik lagi sehingga harga turun. Fi sisi lain pada bulan-bulan sebelumnya masih terdampak tekanan adannya momentum Lebaran. Namun saat ini kondisinya sudah normal kembali dan harga sudah mulai turun.

Disebutkan jika andil beras dalam deflasi Kota Solo pada Mei 2024 sebesar 0,17%. Andil tersebut paling tinggi dibandingkan komoditas lain dari sektor makanan, minuman dan tembakau.

“Untuk itu hal yang perlu dilakukan adalah bagaimana caranya agar harga beras itu terus stabil. Sebab sedikit saja ada gangguan, entah soal kelancaran pasokan, atau harga secara umum, ini pengaruhnya besar,” lanjut dia.

Advertisement

Diketahui berdasarkan berita resmi statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, tingkat deflasi month to month (m-to-m) Kota Solo pada Mei 2024 sebesar 0,19%. Komoditas yang memberikan andil deflasi m-to-m, antara lain beras, daging ayam ras, cabai rawit, pepaya, tarif angkutan antar kota, pisang, tomat, bawang merah, tarif kereta api, bawang putih, jeruk dan daging sapi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif