Bisnis
Selasa, 14 November 2023 - 05:18 WIB

BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia 2023 Tumbuh 5,01 Persen

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTABank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini mencapai 5,01 persen dalam anggaran tahunan BI (ATBI) 2023.

“Pertumbuhan ekonomi tahun ini kami perkirakan 4,5 persen sampai 5,3 persen. Perkiraan kami masih bisa diasumsi prognosa ATBI adalah 5,01 persen,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Senin (13/11/2023) seperti dilansir Antara.

Advertisement

Menurut Perry, ekonomi Indonesia pada 2023 tumbuh dengan baik dan berdaya, salah satunya berkat sinergi dan koordinasi kebijakan pemerintah dan BI dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan dari dampak negatif gejolak global.

Pertumbuhan ekonomi pada level 5 persen diperkirakan masih bertahan pada tahun depan, seiring dengan kondisi permintaan domestik yang didorong oleh kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN), penyelenggaraan pemilu, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Advertisement

Pertumbuhan ekonomi pada level 5 persen diperkirakan masih bertahan pada tahun depan, seiring dengan kondisi permintaan domestik yang didorong oleh kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN), penyelenggaraan pemilu, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sementara itu, prognosa inflasi ATBI 2023 mematok level 2,84 persen, tetap berada pada sasaran BI, yaitu 3 plus minus 1 persen.

Perry menjelaskan inflasi turun dan terkendali lebih cepat dari perkiraan, di mana pada akhir kuartal III-2023 inflasi tercatat sebesar 2,28 persen. Sedangkan inflasi pada Oktober atau awal kuartal IV tercatat sebesar 2,56 persen.

Advertisement

Gubernur BI menjelaskan upaya pengendalian inflasi menekankan konsistensi kebijakan moneter serta sinergi erat antara BI dan pemerintah, baik pusat maupun daerah, melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Hal itu dilakukan dengan menguatkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Adapun nilai tukar rupiah pada akhir 2023 diperkirakan berada pada level Rp15.280, lebih rendah dibanding prakiraan awal ATBI 2023 sebesar Rp15.070 akibat peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.

Meski begitu, kinerja nilai tukar rupiah relatif lebih baik dibandingkan depresiasi mata uang sejumlah negara di kawasan dan global.

Advertisement

Sementara ke depan, Perry memperkirakan kondisi keuangan global akan berangsur-angsur membaik dan berpengaruh pada meningkatnya kinerja rupiah, sehingga BI mematok nilai tukar rupiah pada 2024 sebesar Rp15.510.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif