SOLOPOS.COM - Ketua Apindo Solo, Iwan Kurniawan Lukminto (kanan) dan Ketua Apindo Sukoharjo, M. Yunus Arianto (kiri).(Solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — Apindo sampaikan jika kondisi dunia usaha saat ini masih tidak baik-baik saja. Persoalan masuknya produk China yang tak terkendali menjadi pemicu utama melemahnya produk dalam negeri dan berdampak pada iklim usaha secara umum.

Ketua Apindo Solo periode 2023-2028, Iwan Kurniawan Lukminto, mengatakan saat ini masih ada berbagai tantangan yang membayangi dunia usaha dalam negeri, termasuk dunia usaha di Solo maupun Sukoharjo.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Dunia usaha ini sekarang sedang tidak baik-baik saja, di mana kita masih dihadapi isu-isu dan tantangan-tantangan yang menghambat pertumbuhan ekonomi kita. Salah satunya adalah adanya isu impor produk dari China,” kata dia dalam keterangan di hadapan wartawan menjelang pelantikan pengurus Apindo Solo dan Apindo Sukoharjo di Solo periode 2023-2028, Sabtu (17/2/2024).

Menurutnya saat ini produk China bisa dikatakan telah membanjiri pasar Indonesia secara umum. Produk yang masuk pun telah menyasar berbagai jenis mulai dari pakaian, produk elektronik, perlengkapan rumah tangga dan sebagainya dengan harga murah.

Persoalan itu sudah muncul cukup lama dan sudah beberapa kali digaungkan. Namun menurutnya, hingga saat ini belum ada tindakan secara konkret dari pemerintah untuk menanggulangi persoalan tersebut. Disebutkan jika produk China sudah seperti menggurita di pasar Indonesia. Untuk itu sangat penting menurutnya untuk adanya proteksi produk lokal. Sebab hal itu menyangkut industri dalam negeri ke depan termasuk UMKM.

“Apa dayanya apabila semua pabrik furnitur itu kalah saing lalu tutup dan mereka berdagang saja barang-barang yang sudah diimpor dari China? Apa daya ketika pabrik tekstil akhirnya putus asa dan tutup lalu memutuskan untuk jualan saja barang impor di pasar lokal karena lebih menguntungkan?” lanjut dia.

Jika hal itu sampai terjadi, akan berdampak juga pada ribuan tenaga kerja yang selama ini bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut. “Akan kemana mereka? Ini yang harus kita pikirkan secara jangka panjang,” kata dia.

Menurutnya jika industri dalam negeri terus dihadapkan dengan produk-produk impor terutama dari China akan kalah bersaing.

Sebagai asosiasi, Apindo berupaya untuk mempersiapkan agar pengusaha-pengusaha Indonesia bisa menghadapi kondisi tersebut dan mempersiapkan kualitas SDM. Dengan begitu kualitas SDM dalam negeri memiliki level internasional, sebab saat ini kompetisinya bukan lagi kompetisi lokal, namun internasional.

Menurutnya hal itu menjadi topik yang sangat serius saat ini. Dengan kolaborasi termasuk dengan pemerintah daerah di Solo dan Sukoharjo, dia berharap persoalan tersebut bisa lebih didengar di tataran pusat sehingga iklim usaha bisa lebih dinamis lagi.

Menurutnya perlu adanya proteksi dari pemerintah untuk mengurangi atau menghambat produk impor, di mana proteksi tersebut harus dijalankan secara tegas bukan hanya sebagai wacana. Saat ini butuh langkah nyata untuk melindungi dunia usaha, yang nantinya juga untuk melindungi ekonomi lokal dan seluruh tenaga kerja di Indonesia.

“Kalau memang Indonesia tidak bisa membuat produk tertentu, baiklah, kita bisa impor dengan logika itu. Namun kalau produk itu sudah bisa memproduksi di Indonesia, alangkah baiknya ada ketentuan khusus atau pengecualian, yang ditetapkan dalam undang-undang untuk melindungi industri lokal,” jelas dia.

Sementara itu Ketua Apindo Sukoharjo periode 2023-2028, M. Yunus Arianto, mengatakan ke depan kolaborasi antara Apindo Solo dan Apindo Sukoharjo akan terus dikuatkan. Sebab menurutnya secara wilayah usaha, kedua daerah tersebut merupakan satu kesatuan.

“Kita memiliki persoalan yang sama. Kami lihat industri yang ada di Sukoharjo juga ada di Solo begitu juga sebaliknya. Harapan kami dengan kolaborasi dan sinergi kita lebih kuat secara kelembagaan,” kata dia.

Terkait kondisi pasca-Pemilu 2024, dia menegaskan siapa pun pemenang dalam Pemilu atau Pilpres 2024, Apindo siap bekerja sama.

“Tujuan kami tentu saja dunia usaha harus segera pulih, seperti sebelum pandemi. Agar lebih baik dan makmur,” kata dia.
Dikatakan jika saat ini Apindo baik Solo maupun Sukoharjo juga aktif mempersiapkan UMKM-UMKM untuk bisa naik kelas. Dengan begitu, Apindo tidak hanya fokus pada industri menengah dan besar, namun termasuk UMKM.

Bahkan pada acara pelantikan pengurus Apindo Solo dan Apindo Sukoharjo yang dipusatkan di Diamond International Restaurant, Solo, juga ditampilkan beberapa produk UMKM binaan.

Pada Sabtu malam kemarin, pengurus Apindo Solo dan Apindo Solo dilantik langsung oleh Ketua DPP Apindo Jateng, Frans Kongi, dan dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kota Solo dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya