SOLOPOS.COM - Ilustrasi energi bersih. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA–Lebih dari 100 perusahaan Amerika Serikat (AS) menunjukkan minat untuk investasi pada infrastruktur energi bersih di Indonesia. Hal itu terungkap dari kunjungan pihak AS ke Indonesia, tepatnya di tengah pembahasan beberapa kemajuan mengenai Just Energy Transition Partnership (JETP).

Wakil Kepala Misi AS di Indonesia Jason P. Rebholz seperti dikutip dari keterangan resmi Kedutaan Besar AS di Indonesia, Jumat (2/2/2024), mengatakan sudah ada 100 perusahaan yang menunjukkan minat terhadap infrastruktur energi bersih senilai lebih dari US$100 miliar atau sekitar Rp1.500 triliun.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Ini merupakan upaya kolaboratif untuk bermitra dengan perusahaan-perusahaan sektor swasta yang mencari investasi berbasis energi bersih dengan mitra-mitra dan pembuat kebijakan di Indonesia,” jelasnya dalam Konferensi Clean EDGE Asia tahun 2024 di Jakarta, Selasa (30/1/2023).

Sebelumnya, Rebholz mengatakan transisi energi merupakan salah satu prioritas tertinggi pemerintah Negeri Paman Sam dan merupakan elemen utama dalam kemitraan dengan Indonesia.

Adapun, salah satu kemitraan AS dengan Indonesia pada November 2023 adalah JETP, yakni strategi Comprehensive Investment and Policy Plan atau CIPP.

“CIPP merupakan upaya bersama dengan kelompok mitra internasional atau International Partners Group yang memungkinkan Indonesia mencapai tujuan pengurangan emisi di sektor ketenagalistrikan melalui katalis investasi energi terbarukan,” jelas Rebholz dalam Konferensi Clean EDGE Asia tahun 2024 di Jakarta pada Selasa (30/1/2023).

Lewat target tersebut, IPG berkomitmen untuk memobilisasi pendanaan publik sebesar US$10 miliar. Aliansi Keuangan Glasgow untuk Net Zero, sebuah koalisi global yang terdiri dari lembaga-lembaga keuangan terkemuka juga berkomitmen untuk memobilisasi tambahan US$10 miliar dalam pembiayaan swasta.

Rebholz juga menjelaskan pihaknya telah menerapkan investasi ini. Pada Mei 2023 lalu, Badan Perdagangan dan Pembangunan AS mengeluarkan hibah U$1 juta dolar untuk studi kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu di Nusa Tenggara Barat.

Kemudian, Bank Pembangunan Asia dan Indonesia juga mengumumkan rencana pada COP28 di Dubai untuk memulai penghentian awal PLTU Cirebon 1 melalui Mekanisme Transisi Energi ADB.

Pada November 2023 lalu mantan Duta Besar AS Sung Y. Kim dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menandatangani perjanjian untuk memperdalam kemitraan dan bantuan teknis dalam pengembangan mineral dan energi bersih.

Dia juga menjelaskan pihaknya telah memiliki program untuk memanfaatkan potensi panas bumi yang luar biasa di Indonesia dan mencari alternatif dari batu bara, yang lebih ramah lingkungan. Melalui Badan Pembangunan Internasional AS, pihaknya bekerja sama dengan PLN untuk mendukung transisi PLN menuju jalur energi bersih dan mencapai target Net Zero Emissions, yang sangat penting dalam penerapan JETP.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “100 Perusahaan AS Minat Investasi Infrastruktur Energi Bersih senilai Rp1.500 Triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya