Bisnis
Senin, 8 April 2024 - 13:39 WIB

Alasan Perantau Asal Soloraya Pilih Mudik Naik Sepeda Motor: Murah 

Galih Aprilia Wibowo  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Mudik menggunakan sepeda motor matik. (Federaloil.co.id)

Solopos.com, SOLO–Ongkos transportasi paling banyak menyedot kantong pemudik dibanding kebutuhan Lebaran lainnya. Hal ini membuat sejumlah pemudik dengan tujuan Soloraya memilih menggunakan sepeda motor.

Salah satu warga Wonogiri, Dakhori, 24, mengaku harus membayar tiket bus sebesar Rp580.000. Menurutnya harga tiket bus memang mengalami kenaikan, pada hari biasa dia biasanya hanya membayar Rp250.000. Dia memilih menggunakan bus seperti tahun-tahun sebelumnya, karena bisa langsung menuju wilayah tempat tinggalnya.

Advertisement

Dakhori berangkat pada 6 April 2024 lalu, untuk sampai ke rumah dia membutuhkan waktu hingga 12 jam. Selain harus mengeluarkan anggaran untuk transportasi mudik, dia mengaku juga menyiapkan bujet Rp2,5 juta untuk kebutuhan Lebaran, misalnya untuk oleh-oleh, baju Lebaran, dan angpau Lebaran.

“Sudah menjadi tradisi untuk mudik, anak terakhir harus di rumah walaupun sempet macet di beberapa titik,” ujar pria yang sudah merantau tiga tahun di Jakarta ini, pada Senin (8/4/2024).

Pekerja di Solo, Afifa, 23, memilih kereta api sebagai moda transportasi mudik ke Kediri pada 6 April 2024 lalu. Untuk mendapatkan harga yang lebih murah, Afifa sengaja membeli tiket go show kereta ekskutif seharga Rp155.000. Padahal harga normal tiket tersebut sebesar Rp350.000.

Advertisement

“Pilih kereta api karena pengin menghindari ramai, rebutan bus. Meski untung-untungan bisa dapat go show,” terang dia.

Afifa mengaku juga membeli baju Lebaran seharga Rp150.000, kebutuhan Lebaran lain senilai Rp400.000.

Berbeda dengan Dakhori dan Afifa, pekerja di Jakarta, Rafiq, 23, memilih mudik menggunakan sepeda motor dari Jakarta. Dia menghabiskan uang Rp150.000 untuk membeli bahan bakar untuk sepeda motornya. Rafiq mengaku memerlukan waktu 14 jam untuk sampai ke kampung halamannya di Wonogiri.

Advertisement

“Capai, tapi banyak cerita yang bikin senang. Enggak mogok juga,” kata dia. Untuk arus balik, Rafiq juga memilih menggunakan sepeda motor. Menurutnya asal murah, rasa lelah menurutnya tidak menjadi masalah.

Hal senada diungkapkan oleh Yopy, yang menggunakan sepeda motor untuk mudik dari Cikarang ke Wonogiri. Dia menghabiskan waktu tiga hari untuk sampai di rumah karena sempat singgah di rumah temannya.

Dia menghabiskan uang Rp200.000 untuk membeli bahan bakar. Tahun kemarin Yopy mengaku juga menggunakan sepeda motor untuk mudik karena ongkos yang lebih murah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif