SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kota Solo, Wahyu Kristina, mewakili Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam acara Kompetisi Shopee Barokah, Kamis (6/4/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution)

Solopos.com, SOLO — Shopee mengadakan puncak acara Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur dari Pesantren untuk Pesantren Shopee Barokah di Kota Solo.

Direktur Shopee Barokah, Bukhori Muslim, mengatakan Shopee Barokah hadir untuk mewujudkan ekosistem ekonomi mandiri lewat pemberdayaan santri.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Di zaman modern ini, para Santri diharapkan menjadi pelaku ekonomi kreatif digital yang akan membantu meningkatkan
kemandirian pesantren,” papar Bukhori dalam sambutan acara yang diselenggarakan di Gedung Gumarang, Kompleks Solo Technopark, Kamis (6/4/2023).

Bukhori menuturkan Shopee Barokah hadir menjadi kawan dalam perjalanan para santri. Kemudian memberikan pelatihan dan wadah memperluas pasar mereka sampai usaha para santri dapat berkembang dengan optimal.

Dia juga berterima kasih kepada Pemerintah dari berbagai kota atas sinergi dan kepercayaannya kepada Shopee Barokah hingga dapat mendukung perkembangan ekonomi Pondok Pesantren di berbagai provinsi lewat teknologi.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kota Solo, Wahyu Kristina, yang hadir mewakili Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, mengapresiasi komitmen Shopee yang sejalan dengan misi Pemerintah Kota Solo memberdayakan para santri untuk meningkatkan perekonomian daerah lewat teknologi dan Pondok Pesantren.

“Saya mewakili Bapak Wali Kota, ingin menyampaikan apresiasi kepada Shopee Barokah yang menginisiasi terselenggaranya program ini di Kota Surakarta. Hadirnya Shopee Barokah dan program Santripreneur, diharapkan bisa membantu mendorong para Santri untuk menjadi pebisnis yang hebat,” tutur Wahyu dalam sambutannya, Kamis (6/4/2023).

Menurut Wahyu, kompetisi Shopee Barokah turut mewujudkan penguatan SDM bagi Santri terutama di Solo agar mereka dapat naik kelas bersama ekosistem bisnis digital.

Wahyu juga optimistis program ini dapat menguatkan himpunan ekonomi bisnis pesantren agat menjadi satu kekuatan kemandirian pesantren, santri, dan alumni pesantrennya.

Salah seorang pemenang yakni pemilik toko santri Toko Mu Official Store, Mohtar Mustofa dari Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta.

Produk yang dibuat dan dia jual adalah alat memasak nasi dari aluminium seperti dandang.

Mohtar memiliki strategi khusus menjual dandang tradisional di tengah era digital, yaitu lewat komunikasi pada deskripsi dan judul produk. Deskripsi itu pula yang menjadi salah satu tolak ukur terpilihnya Mohtar sebagai salah satu pemenang.

Dia berjualan online produk dandang dan sarangan penanak nasi sejak tahun 2020. Dalam judul dan deskripsinya, Mohtar mengklaim dandang hasil buatan ayahnya membantu masyarakat yang ingin menanak nasi dengan kadar gula lebih rendah.

Awalnya dia membuka toko di Shopee secara otodidak dengan berbekal riset di Internet. Di sela-sela kuliahnya, Mohtar berupaya mempertahankan usaha online-nya.

Januari 2023, Mohtar kemudian mengikuti pelatihan bisnis digital dari Shopee Barokah dan mulai memaksimalkan ilmu yang dia dapatkan.

“Ternyata banyak hal yang belum saya ketahui. Dari pelatihan ini, saya langsung praktikkan semua yang diajarkan pemateri. Mulai dari promosi toko, voucher diskon, hingga strategi pemasaran. Hasilnya luar biasa. Akhirnya traffic di toko saya naik drastis dan penjualan meningkat dengan sangat baik sehingga ekonomi saya dan pondok pesantren juga ikut membaik,” jelas Mohtar.

Produk-produk pemenang Shopee Barokah dapat ditemukan di kanal Produk Santri dalam platform Shopee Barokah bersama 1.500 produk milik Santri lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya