Bisnis
Kamis, 4 Juni 2020 - 10:40 WIB

Wow! Yang Lain Drop, Permintaan Jamu Asli Indonesia Ini Naik 3 Kali Lipat

Jibi  /  Peni Widarti  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jamu. (Freepik)

Solopos.com, SURABAYA -- Permintaan jamu atau minuman kesehatan naik selama pandemi Covid-19. PT Jamu Iboe Jaya menyebut tren permintaan produk healthy drink atau minuman kesehatan melalui online mengalami peningkatan 2-3 kali lipat sejak terjadi pandemi.

Direktur Utama Jamu Iboe Jaya, Stephen Walla, mengatakan sejak pandemi Covid-19 dimulai dan banyak penelitian yang menyebutkan jamu asal Indonesia sangat bagus untuk menjaga daya tahan tubuh, permintaan minuman kesehatan meningkat.

Advertisement

"Sejak itu antusiasme masyarakat untuk minum jamu atau minuman kesehatan yang mengandung temulawak, kunyit, jahe dan serai pun meningkat. Karena memang bahan-bahan alami itu bagus untuk ketahanan tubuh," kata dia kepada Bisnis Indonesia, Rabu (3/6/2020).

Disuntik Facebook dan Google, Gojek Percepat Akses Ekonomi Digital Bagi UMKM

Dia menambahkan peningkatan permintaan jamu paling besar terjadi pada Maret 2020 dan April 2020. Permintaan melalui penjualan online lebih diminati di saat masyarakat menerapkan physical distancing.

Advertisement

"Akhirnya orang yang tadinya belanja ke toko jamu sekarang berkurang karena ada physical distancing, bahkan ada Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di Surabaya. Namun yang online ini tetap stabil bahkan ada peningkatan," jelas dia.

Tak Mengimbangi Penjualan Outlet

Meski begitu, tambah Stephen, kontribusi penjualan secara online saat ini belum bisa mengimbangi penjualan outlet. Perseroan saat ini terus mengembangkan layanan home delivery service guna menggenjot pendapatan.

Sambut New Normal, Semua Tenant Mal di Solo Beroperasi Kecuali 2 Wahana Ini

Advertisement

Stephen menambahkan meski ada peningkatan permintaan jamu atau produk minuman kesehatan, tetapi ada juga produk lain yang mengalami penurunan. Permintaan produk jamu tersebut adalah yang tidak relevan dengan pandemi Covid-19.

Saat ini, tambahnya, perseroan hanya akan fokus memikirkan cara penjualan. Selain itu, perusahaan memaksimalkan promosi serta menyiapkan program menarik. Promosi dilakukan melalui sosial media untuk terus bertahan di tengah pandemi.

"Biasanya setiap tahun kita luncurkan varian baru, tapi tahun ini kita tunda dulu peluncuran varian-varian baru untuk produk minuman kesehatannya," imbuh dia.

Rekomendasi Saham Kamis 4 Juni, Jual Wijaya Karya atau Beli Unilever

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif