SOLOPOS.COM - Deretan bus yang membawa rombongan pengunjung Masjid Raya Sheikh Zayed di Terminal Tirtonadi. Senin (5/6/2023) (Solopos.com/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO – Pengunjung Masjid Raya Sheikh Zayed memadati Terminal Tirtonadi bersamaan dengan musim haji 2023. Berdasarkan data dari Terminal Tirtonadi pada Senin (5/6/2023), terdapat 100 bus dengan total membawa 4.000 pengunjung Masjid Raya Sheikh Zayed yang parkir di Terminal Tirtonadi. 

Angka ini naik pesat dibandingkan data pada Minggu (4/6/2023), sebanyak 40 bus yang membawa 1.000 pengunjung Masjid Raya Sheikh Zayed yang parkir di Terminal Tirtonadi. Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Tirtonadi, Bandiyono, berusaha maksimal untuk melayani pengunjung yang parkir. Ia menjelaskan, pengunjung yang datang berasal dari Grobogan, Wonosobo hingga Pekalongan yang datang selepas mengantar rombongan jemaah haji di Asrama Haji Donohudan.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Yang datang rata-rata habis mengantar haji terus ke sini. Tapi ya banyak juga yang memang rombongan wisata,” ulasnya kepada Solopos.com Senin (5/6/2023). Bandiyono mengaku terpaksa mengarahkan sejumlah bus untuk parkir di Pedaringan.

“Di Terminal Tirtonadi sudah penuh jadi terpaksa kami mengarahkan sejumlah bus untuk parkir di Pedaringan. Ini demi kenyamanan bus yang reguler dan pengunjung yang parkir. Bahkan ini baru pukul 13.00 WIB sudah 100 bus, anggaplah satu bus itu 40 penumpang, berarti sudah 4.000 orang, ini kami pikirkan supaya pengunjung juga merasa aman dan nyaman,” ucapnya.

Bandiyono kemudian menjelaskan kendala terbesar yang dihadapi oleh Terminal Tirtonadi adalah minimnya shuttle bus yang mengangkut penumpang sehingga pengunjung harus menunggu lama. “Untuk lokasi parkir bus pengunjung yang kami sediakan masih muat, bahkan apabila memang dibutuhkan, akan kami buka lokasi di pintu barat untuk parkir. Tapi masalahnya itu shuttle bus yang mengangkut pengunjung hanya enam, jadi enggak cukup dan pengunjung harus mengantre,” ulasnya.

Ia menyebut antrean tersebut membuat sejumlah pengunjung memilih menggunakan ojek atau berjalan kaki. “Karena banyak yang malas menunggu ada yang akhirnya jalan kaki atau naik ojek. Ada juga yang akhirnya naik lagi ke bus terus jalan ke lokasi langsung,” ujarnya.

Sebagai informasi, shuttle bus yang membawa pengunjung tersedia sebanyak enam unit dengan maksimal penumpang sebanyak delapan 10 orang. Salah satu pengunjung adalah Mustofa, warga Kabupaten Grobogan yang merasa geram karena harus menunggu hingga satu jam untuk diangkut menggunakan shuttle bus. Ia akhirnya memutuskan berjalan kaki dengan rombongannya menuju Masjid Raya Sheikh Zayed.

“Saya harus menunggu lama untuk naik shuttle bus, terlalu lama apalagi antreannya panjang dan banyak. Akhirnya saya sama beberapa dari rombongan memilih untuk jalan kaki daripada menunggu kelamaan,” ucapnya.

Mustofa yang kecewa dengan minimnya shuttle bus, menyebut perlu ada penambahan shuttle bus agar tidak perlu menunggu lama. “Kalau bisa ditambah atau pakai bus kecil, kalau harus menunggu lama seperti itu, akhirnya malas dan pindah mencari parkiran yang lain,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya