SOLOPOS.COM - Wisatawan mengenakan jarit selama berkunjung di Pura Mangkunegaran, Solo, Minggu (1/1/2023). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo menegaskan protokol kesehatan (prokes) akan tetap diberlakukan walaupun PPKM dicabut.

Pejabat humas PHRI Sistho A Sreshtho saat dihubungi Solopos.com mengaku bersyukur PPKM dicabut yang akan berdampak positif pada bisnis kota Solo pada 2023.

Promosi Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektare Lahan Kritis melalui Reboisasi

“Tapi saya ingatkan PHRI agar protokol kesehatan dan CHSE tetap dilakukan contohnya penggunaan masker, pengecekan suhu, serta pembersihan ruangan yang teratur,” paparnya Rabu (4/1/2023).

“Saya harap prokes dan CHSE tetap jadi SOP dan kebiasaan perhotelan dan restoran, karena tamu pastinya akan merasa aman dan nyaman dengan sistem tersebut,” imbuhnya.

Dia mengakui hotel-hotel dan restoran di Soloraya mendapatkan dampak luar biasa dari momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Setelah dua tahun bisnis perhotelan sepi akibat pandemi Covid-19, momen Nataru menjadi titik kebangkitan.

“Dibandingkan dua tahun terakhir, tingkat okupansi selama Nataru capai titik tertinggi, menunjukkan aktivitas sudah kembali normal. Periode Natal yaitu 23-25 Desember [2022] okupansi sampai 85%, sedangkan periode malam tahun baru 95-100%,” tuturnya kepada Solopos.com.

Data PHRI sejalan dengan data dari PT KAI yang mencatat peningkatan jumlah pengunjung kota Solo menggunakan kereta api. Sebanyak 48.524 penumpang datang ke Solo selama Kamis (22/12/2022) sampai Minggu (1/1/2023).

Namun, jumlah wisatawan ke Solo lebih sedikit dibandingkan yang datang ke Yogyakarta. Pengunjung yang datang kota itu dalam periode waktu yang sama mencapai 178.232 penumpang menurut data PT KAI.

Menurut Sistho, wisata Jogja lebih baik daripada Solo karena memiliki lebih banyak atraksi menarik dan kondisi perhotelan yang lebih ramai.

Meski begitu, bagi Sistho wisata Solo banyak memiliki keunggulan karena unik. Kota Solo lengkap dengan destinasi buatan manusia dan minat khusus, sedangkan kabupaten di sekitarnya unggul untuk wisata ciptaan Tuhan.

Keunggulan wisata Solo lainnya adalah atraksi menarik yang sudah dibenahi contohnya Mangkunegaran, kemudian variasi hotel, restoran, kafe, dan mal lengkap. Aksesibilitas Solo juga semakin mudah dengan banyaknya pintu keluar tol di kota Solo.

“Mungkin yang perlu dipikirkan adalah atraksi wisata di malam hari, agar wisata di Solo serasa 24 jam,” ujar Sistho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya