SOLOPOS.COM - Lelang emas Pegadaian offline (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Solopos.com, JAKARTA -- Modus penipuan lelang online melalui media sosial atau medsos tengah marak. Lelang online yang mengatasnamakan Pegadaian tersebut beredar di Instagram, Facebook, dan lain-lain.

Penipuan ini pun membuat masyarakat menjadi bingung dan resah karena kerugian yang mereka alami. Penipuan berkedok lelang online itu juga merugikan perusahaan gadai nasional atau Pegadaian yang namanya dicatut untuk melakukan modus tersebut.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Sekretaris PT Pegadaian (Persero), R. Swasono Amoeng Widodo, meminta masyarakat mewaspadai penipuan berkedok lelang online yang mengatasnamakan Pegadaian. Penipuan ini beredar melalui berbagai medsos oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Terkapar! IHSG Tinggalkan Level 5.000 pada Perdagangan Saham 10 Juni

"Sampai saat ini Pegadaian tidak memiliki program atau melakukan lelang secara online. Proses lelang dilakukan secara langsung dan terbuka untuk semua orang di outlet-outlet Pegadaian, bazar, atau pameran," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis.com, Rabu (10/6/2020).

Sementara itu, Ketua dan Pendiri Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), Ardi Sutedja, mengatakan penipuan yang berkedok lelang tersebut sebenarnya sudah ada sejak lama.

Awalnya jenis kejahatan ini bersifat konvensional. Seiring dengan perkembangan zaman pelaku mengubah tindak kejahatan yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Salah satunya melakukan penipuan lelang online lewat medsos.

Pelajar SMP Tenggelam di Sungai Bengawan Madiun Belum Ditemukan

Modus Lama yang Diubah Mengikuti Tren Teknologi

"Sebenarnya modus-modus penipuan tidak ada yang berubah, hanya yang dahulu itu adalah kejahatan konvensional. Sekarang dengan hadirnya teknologi sebagai enabler para pelaku penipuan ini juga menyesuaikan diri dan memanfaatkan teknologi. Dan penipuan lelang online ini adalah salah satu peluang yang memanfaatkan kesulitan ekonomi masyarakat dengan menawarkan produk fiktif online dengan harga miring melalui lelang," kata Ardi.

Menurut dia, kejahatan lelang apa pun akan sulit dicegah, terkecuali bila seluruh masyarakat Indonesia bersama-sama membangun awareness. Hal ini dapat dilakukan melalui edukasi dimulai dari sekolah hingga perguruan tinggi, juga dipadukan dengan pembangunan literasi digital.

Capai Ketahanan Pangan, Pemerintah Cari Lumbung Pangan Baru

Saat ini Pegadaian bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menekan maraknya penipuan lelang online di medsos tersebut.

"Program komunikasi publik juga harus dijadikan salah satu program strategis yang rutin dijalankan guna menekan potensi kerugian yang bisa timbul akibat tindakan-tindakan kejahatan seperti lelang online," ungkap Ardi.

Dia menjelaskan modus pelaku kejahatan lelang online ini tidak mengenal umur, status sosial, tingkat pendidikan, dan jabatan. Hampir semua tingkatan masyarakat menjadi korban. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakan medsos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya