SOLOPOS.COM - Ilustrasi kerbau. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Populasi ayam pedaging dan sapi potong merupakan jenis hewan ternak yang paling banyak di Kota Solo. Data tersebut dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi Surakarta Dalam Angka 2023, yang diakses Solopos.com pada Kamis (23/3/2023).

Populasi hewan ternak yang paling banyak adalah ayam pedaging. Pada 2022, di Kecamatan Pasar Kliwon terdapat 1.678.800 ekor ayam pedaging yang meningkat dratis dari 2021 yang hanya 773.557 ekor.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Kecamatan Jebres, yang pada 2021 mampu memproduksi 848.194 ekor. Angka tersebut kemudian menurun pada 2022 menjadi 804.500 ekor.

Kecamatan Serengan menjadi penghasil ayam pedaging paling sedikit pada 2021 yakni hanya 5.482 ekor. Namun jumlahnya meningkat signifikan pada 2022 menjadi 2.754.100 ekor.

Total produksi di Kota Solo mengalami peningkatan hampir dua kali lipat dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Sebelumnya 2.844.300 ekor menjadi 5.508.200 ekor.

Serengan menjadi wilayah yang nihil penghasil ternak itik, kambing, domba, babi, kerbau, kuda, dan sapi perah. Jenis hewan ternak kedua paling banyak di Kota Solo adalah itik.

Jumlah itik di Pasar Kliwon pada 2021 sebanyak 738.021 ekor namun mengalami penurunan pada 2022 menjadi 498.760 ekor.

Kemudian pada 2021 jumlah itik di Kecamatan Laweyan sebanyak 42.108 ekor. Jumlah itik di Laweyan pada 2022 turun drastis menjadi 1.500 ekor.

Data tersebut berbeda jauh dengan Kecamatan Jebres yang mengalami kenaikan produksi itik paling signifikan pada 2022.

Sebelumnya sebanyak 25.916 ekor pada 2021, kemudian naik hingga 146.493 ekor pada tahun selanjutnya.

Secara keseluruhan, jumlah produksi itik di Kota Solo mengalami penurunan dua tahun terakhir dari 838.670 ekor menjadi 651.733 ekor.

Sapi potong menjadi hewan ternak nomor tiga terbanyak di Solo. Total pada 2021 sebanyak 349 ekor yang meningkat menjadi 376 ekor pada 2022.

Penghasil sapi potong didominasi dari wilayah Kecamatan Jebres, yaitu pada 2021 sebanyak 251 ekor dan pada 2022 menjadi 334 ekor.

Sementara itu, di Kota Solo hanya Kecamatan Pasar Kliwon yang menjadi penghasil hewan ternak kerbau, empat kecamatan lainnya nihil. Jumlah kerbau di Paar Kliwon sebanyaj 13 ekor selama kurun waktu 2021-2022.

Serta, hanya Kecamatan Banjarsari yang penduduknya berternak kuda dan sapi perah. Selama kurun waktu 2021-2022 jumlah kuda stagnan di angka 27 ekor. Sedangkan jumlah sapi perah mengalami penurunan dari 16 ekor menjadi empat ekor.

Kecamatan Laweyan mengalami penurunan hewan ternak pada jenis kambing dan domba. Pada 2021 jumlah kambing sebanyak 32 ekor dan domba sebanyak 23 ekor. Kambing dan domba ini menjadi nihil pada tahun selanjutnya.

Sementara itu Kecamatan Jebres menjadi wilayah paling banyak penghasil kambing. Pada 2021 sebanyak 156 ekor yang meningkat menjadi 228 ekor.

Namun pada 2022 di Kecamatan Jebres nihil populasi domba, padahal pada tahun sebelumnya terdapat 114 ekor domba. Kemudian pada 2022 di Kecamatan Jebres terdapat populasi 46 ekor babi.

Pada 2022 hanya Kecamatan Banjarsari yang terdapat populasi domba, yaitu 185 ekor yang mengalami kenaikan drastis pada tahun sebelumnya yang hanya 14 ekor. Namun populasi kambing di Kecamatan Banjarsari nihil pada 2022 yang sebelumnya pada 2021 terdapat 16 ekor populasi kambing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya