SOLOPOS.COM - Cara daftar subsidi di My Pertamina. (Selular.id)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pelaku usaha di Solo mengeluhkan wacana pembelian solar bersubsidi dengan quick response code (QR Code).

Pemilik bengkel dinamo di Sumber, Banjarsari, Martoyo, mengaku sudah mendaftar aplikasi My Pertamina. Namun, tidak semua Stasiun Pengisi Bahan Bakar Umum di Solo menyediakan solar.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Beli solar sulit sekarang. Tadinya beli solar enggak bisa sekarang, ya enggak bisa. Sekarang juga dibatasi pembeliannya,” ujarnya kepada Solopos.com, Kamis (19/1/2023).

Sebagai pemilik usaha, Wartoyo berharap subsidi solar tetap diberikan ke semua warga. Martoyo mengeluhkan hanya karena dia menggunakan mobil Mitsubishi Strada Triton untuk usahanya, dia malah tidak bisa membeli solar.

“Pengalaman anak saya kalau beli bahan bakar nggak diperbolehkan isi solar, harus pertamax. Saya pikir kalau subsidi diatur dari merek mobil ya mobil saya itu untuk usaha, bukan dipakai pribadi,” keluhnya.

Martoyo mengakui pengeluarannya untuk solar setiap bulan rata-rata setengah juta. Usaha yang dilakukan Martoyo membuatnya keluar kota hampir setiap hari. Pria itu mengeluhkan kondisi sekarang sangat berbeda dengan kondisi saat harga solar masih di angka Rp7.000.

Pria itu juga kebingungan dengan kriteria warga miskin yang diterapkan pemerintah sebagai penerima subsidi solar.

Sementara itu pemilik usaha rental mobil Solo Djava, Muhamad Faizal Abduh, mengakui satu unit mobilnya masih menggunakan solar yaitu Innova Hiace. Karena mendapatkan solar sudah sulit, dia mendaftarkan diri di aplikasi My Pertamina.

“Agak susah juga, apalagi kalau keluar kota seperti Jakarta atau Bandung. Kalau dari kami, dengan QR code gak papa tapi jangan dibatasi sih,” paparnya kepada Solopos.com.

Sebelumnya, Pertamina umumkan pembelian Solar Subsidi akan menggunakan QR Code program MyPertamina di Kota Solo dan Karanganyar per Kamis (26/1/2023), sedangkan Boyolali dan Klaten per Senin (30/1/2023).

Langkah ini adalah bagian dari uji coba full cycle (penerapan program subsidi tepat secara menyeluruh) yang dilakukan PT Pertamina Patra Niaga di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Bagi warga yang belum terdaftar, masyarakat bisa mengakses Program Subsidi Tepat lewat situs subsiditepat.mypertamina.id.

Kode QR akan diterima masyarakat lewat email atau notifikasi di situs tersebut jika sudah terdaftar. Masyarakat bisa mencetak atau menangkap tampilannya untuk digunakan di SPBU Pertamina.

Pelanggan yang sudah terdaftar bisa langsung scan barcode untuk membeli Biosolar saat pelaksanaan uji coba full cycle. Pengisian Solar Subsidi dibatasi 60 liter per hari per kendaraan perseorangan (pribadi) roda 4.

Kendaraan penumpang atau barang roda 4 maksimal membeli Biosolar 80 liter per hari. Pembelian paling banyak adalah 200 liter per hari untuk kendaraan penumpang atau barang roda 6 dan selebihnya. Aturan ini mengacu pada SK BPH Migas No. 04 tahun 2020.

Mekanisme ini masih dikhususkan untuk kendaraan roda 4 atau lebih.

“Saat ini pendaftaran Program Subsidi Tepat masih terus dibuka. Konsumen perlu menyiapkan dokumen yang nantinya akan diupload melalui website yaitu Foto KTP, Foto Diri, Foto STNK (tampak depan dan belakang), Foto Kendaraan tampak keseluruhan, Foto Kendaraan tampak depan Nomor Polisi dan foto KIR bagi kendaraan pengguna KIR,” ujar Brasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya