SOLOPOS.COM - Aktivitas jual beli di Pasar Klewer Solo, pada Sabtu (30/3/2024). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)
Solopos.com, SOLO–Tradisi berburu baju baru menjelang Lebaran membuat sejumlah pedagang di Pasar Klewer Solo kecipratan rezeki. Sebagai sentra penjualan produk tekstil, Pasar Klewer Solo menjadi salah satu rujukan warga berburu baju baru pada momen Ramadan kali ini.
Salah satunya warga Gemolong, Sragen Nia, 24, yang rela datang ke Pasar Klewer Solo. Dia memilih berbelanja di Pasar Klewer karena pilihan produk yang lengkap dan variatif.
“Berburu gamis buat Lebaran nanti, rencananya beli tiga abaya buat kembar satu rumah,” ujar Nia, Sabtu (30/3/2024).
Salah satu karyawan kios di Pasar Klewer Solo, Saiful mengaku sejak sebulan sebelum Ramadan sudah menambah stok koleksi baju. Dari mulai gamis, baju koko, mukena, dan sarung. Dia menyebut permintaan grosir pakaian meningkat hingga 100 persen.
“Alhamdulillah banyak, misalnya dari 10 potong ini jadi 100 potong terjual per hari. Yang paling dicari gamis,” ujar Saiful.
Gamis yang dia jual dibanderol mulai harga Rp90.000 hingga Rp250.000, gamis anak juga diminati dengan harga Rp70.000 hingga Rp115.000. Untuk mukena dibanderol dengan harga mulai Rp80.000 hingga Rp240.000, sedangkan untuk baju koko dibanderol seharga Rp80.000 hingga Rp100.000.
Saiful mengaku pelanggan yang datang ke tokonya tidak hanya berasal dari Soloraya, namun banyak pelanggan yang datang dari Cilacap, Jember, Semarang, dan Yogyakarta.
“Rata-rata kalau sekarang dalam sehari jual lima kodi. Nanti buka sampai H-1 Lebaran,” kata dia.
Pedagang lainnya, Eni, menjelaskan penjualan di tokonya belum meningkat secara signifikan. Tahun lalu dia mampu menjual ratusan pakaian dalam momen Ramadan. Dia berharap sepekan sebelum Lebaran banyak orang yang berkunjung dan singgah ke kiosnya, mengingat tunjangan hari raya (THR) mayoritas telah dibagikan.
Ketua Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK), Tafip Harjono, menyebut penjualan beberapa pedagang di Pasar Klewer Solo telah meningkat. “Ada peningkatan tapi masih saja belum begitu terasa secara keseluruhan,” kata Tafip.