Bisnis
Kamis, 9 Desember 2021 - 09:55 WIB

Wanita Berpengaruh Dunia, Ini Peringkat Sri Mulyani dan Nicke Widyawati

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sri Mulyani Indrawati (Okezone)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati masuk daftar perempuan paling berpengaruh di dunia.

Forbes telah merilis 100 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia 2021 atau The World’s Most Powerful Women 2021 yang dirilis oleh Forbes, pada Selasa (7/12/2021)

Advertisement

Tak tanggung-tanggung, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menduduki peringkat ke-27, dan Sri Mulyani pada peringkat ke-66.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini : 9 Desember 1987, Intifadhah I Meletus di Jalur Gaza

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di Jakarta, Senin (29/6/2020). (JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Daftar 100 wanita paling berpengaruh yang masuk dalam daftar wanita paling berpengaruh di dunia, berasal dari 30 negara yang bekerja di sektor keuangan, teknologi, politik, filantropi, hiburan dan lainnya.

Advertisement

Adapun diurutan pertama adalah MacKenzie Scott yang merupakan mantan istri miliarder Jeff Bezos, selain itu MacKenzie adalah seorang miliarder dan filantropis.

MacKenzi berhasil menggeser posisi sebelumnya yang dipegang oleh Kanselir Jerman Angela Merkel. Berdasarkan pernyataan Forbes, MacKenzie Scott merupakan wanita terkaya ketiga di dunia yang sangat dermawan.

Baca Juga: Dikecam Dunia Atas Vonis Penjara San Suu Kyi, Junta Myanmar Bergeming

Advertisement

Tepat di belakangnya diurutan kedua adalah wakil presiden AS Kamala Harris, yang naik satu tempat sekarang setelah dia dilantik, bertukar tempat dengan Christine Lagarde, presiden Bank Sentral Eropa yang sekarang menjadi urutan ketiga daftar wanita berpengaruh di dunia versi Forbes.

Dikutip Liputan6 dari Forbes, Rabu (8/12/2021), penyusunan 100 daftar wanita paling berpengaruh tersebut tidak hanya dinilai dari kekayaan, maupuni kekuasaan, melainkan jasa hingga peran dalam memimpin sebuah perusahaan atau organisasi.

“Semua wanita ini mewakili tesis pendorong di balik penyusunan daftar: tidak hanya cukup untuk memiliki uang, atau posisi kekuasaan. Seseorang pasti melakukan sesuatu dengan kekayaan, suara, atau platform publik mereka,” tulis Forbes.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif