Bisnis
Selasa, 16 Januari 2024 - 18:07 WIB

Wacana Pertalite akan Dihapus pada 2024, Ini Respons Pemerintah

Anik Sulistyawati  /  Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga membeli Pertalite di sebuah SPBU. (Solopos Dok)

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka suara mengenai wacana  bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite akan dihapus yang sempat mencuat pada akhir Agustus 2023 lalu.

Diakui Arifin, pihaknya tidak mempermasalahkan jika usulan itu direalisasikan. Asalkan, PT Pertamina (Persero) memang bisa menghasilkan produk BBM tanpa ada beban tambahan.

Advertisement

“Ya kalau memang bisa disediakan dengan tidak ada beban tambahan, boleh saja,” jelasnya dalam konferensi pers Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (15/1/2024) seperti dilansir idxchannel.

Sebagai informasi, penghapusan Pertalite diusulkan oleh PT Pertamina (Persero) dilakukan pada 2024 dan digantikan dengan Pertamax Green 92.  Pertamax Green 92 merupakan BBM hasil percampuran Pertalite dengan 7 persen etanol atau E7.

Advertisement

Sebagai informasi, penghapusan Pertalite diusulkan oleh PT Pertamina (Persero) dilakukan pada 2024 dan digantikan dengan Pertamax Green 92.  Pertamax Green 92 merupakan BBM hasil percampuran Pertalite dengan 7 persen etanol atau E7.

Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati pernah mengungkapkan, rencana penghapusan Pertalite di 2024 merupakan bagian dari Program Langit Biru. Program ini mendorong peningkatan oktan BBM secara bertahap.

Pada tahap pertama telah dilakukan sejak dua tahun lalu penghapusan BBM RON 88 alias Premium menjadi BBM RON 90 alias Pertalite.

Advertisement

“Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikan dari RON 90 ke RON 92,” ujar Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Namun, pergantian dari Pertalite ke Pertamax Green 92 masih menjadi kajian internal Pertamina. Jika disetujui, Nicke pun mengusulkan agar Pertamax Green 92 masuk dalam kategori bahan bakar minyak (BBM) yang disubsidi oleh pemerintah.

Menurut Nicke, kajian tersebut dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik, karena bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi akan semakin ramah lingkungan.

Advertisement

Penggunaan Pertamax Green 92 pun dinilai lebih ramah lingkungan sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai nol emisi karbon (net zero emission/NZE) di 2060.

“Kami mengusulkan ini adalah karena itu lebih baik. Kalau misalnya dengan harga yang sama tetapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number (RON) lebih baik sehingga untuk mesin juga lebih baik, sekaligus emisinya juga menurun, why not?” jelas Nicke.

Beberapa waktu lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membantah kabar penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, tetapi menyebutkan penggunaan BBM bersubsidi itu perlu diefisienkan.

Advertisement

“Yang ngomong siapa? Kan tidak pernah ada statement Pertalite dihapuskan, tidak pernah ada loh. Tetapi efisiensi penggunaan Pertalite harus terjadi,” kata Erick saat ditemui di Gedung Galeri Koperasi dan UMKM, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (7/9/2023) seperti dilansir Antaranews.

Efisiensi penggunaan Pertalite, sambung Erick, dilakukan agar penyaluran BBM bersubsidi dengan nilai oktan 90 itu tidak salah sasaran.

“Jangan orang mampu beli bensin subsidi, itu kan enggak boleh. Nah itulah kenapa yang namanya Pertamax tetap ada,” tutur Erick.

Erick menganjurkan bagi masyarakat mampu untuk beralih menggunakan bahan bakar campuran bioetanol yang lebih ramah lingkungan untuk menekan polusi udara seperti yang diterapkan di Brasil.

“Bahkan, kalau ada masyarakat mampu yang mau membantu penekanan polusi udara, seperti di Brasil, ya sekarang sudah ada campuran BBM dengan bioetanol,” ujarnya.

Erick menilai pemanfaatan BBM campuran bioetanol yang rendah emisi karbon di Brasil mampu mengurangi dampak polusi udara di negara tersebut.

“Di Brasil itu 67 persen mobil memakai bioetanol. Akhirnya biru langitnya,” imbuhnya.

Itulah ulasan tentang wacana Pertalite dihapus pada 2024 yang terus bergulir dan mendapat tanggapan beragam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif