SOLOPOS.COM - Dereta bus sedang berhenti dan menunggu penumpang di Pintu Timur Terminal Tirtonadi, Gilingan, Solo, Jumat (1/8/2023). (Solopos.com/Gigih Windar Pratama).

Solopos.com, SOLO — Minat sejumlah penumpang bus di Terminal Tirtonadi Solo tak lantas menurun setelah adanya kecelakaan maut bus di depan Lapangan Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Ngawi, Kamis (31/8/2023) lalu.

Menurut para penumpang, bus tetap menjadi andalan karena harga dan kenyamanan yang ditawarkan. Selain itu, mereka juga meyakini bus saat ini jauh lebih aman dan memiliki rute yang lebih menjangkau tujuan dibandingkan kereta api.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Salah satu penumpang bus jurusan Solo-Madiun, Ratih, Sabtu (2/9/2023), mengatakan bus tetap menjadi andalannya dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi lainnya. Selain itu, bus lebih aman sejauh ini.

“Bus tetap lebih aman meskipun ada kejadian kemarin, toh kalau baca-baca sebenarnya kan bukan sepenuhnya salah bus waktu kejadian itu. Dibandingkan naik kendaraan pribadi lebih murah juga hanya Rp15.000 sampai Rp20.000 kalau naik motor habisnya juga dua liter jadi sama saja,” ulasnya.

Ia juga menilai, adanya kecelakaan bus di Ngawi tidak akan menurunkan kepercayaan penumpang bus. Ratih mengatakan bus masih menjadi moda transportasi yang bisa diandalkan karena keterjangkauan harga dan lokasi.

“Kalau bus lebih mudah turunnya, bahkan bisa turun di depan rumah persis atau di depan gang, sedangkan kalau kereta api belum tentu bisa apalagi jadwalnya juga tertentu. Kalau adanya kecelakaan kemarin rasanya enggak pengaruh seandainya memang sering naik bus,” tambahnya.

Pernyataan serupa juga dikatakan penumpang bus Solo-Surabaya, Sunaryo, yang menyebut bus masih menjadi kendaraan yang aman dan murah. Ia juga menegaskan, kecelakaan di Ngawi bukan kesalahan dari pihak pengemudi bus.

“Ah saya rasa kecelakaan kemarin bukan salah dari sopirnya, sopir bus sekarang juga enggak seugal-ugalan dulu. Apalagi bus itu moda transportasi buat kami yang menegah ke bawah, harga terjangkau, rutenya luas sama jadwal yang selalu ada,” ujarnya.

Ia memberikan perbandingan harga tiket bus Solo-Surabaya dibandingkan menggunakan kereta api atau pesawat.

“Kalau naik bus habisnya paling mahal Rp150.000 atau Rp175.000 itu sudah dapat nyaman sekali plus makan. Misalkan kereta api sudah lebih habisnya pasti belum lagi jadwalnya enggak selalu ada setiap waktu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya