SOLOPOS.COM - Ilustrasi warung Madura. (Facebook/Warung Madura).
Solopos.com, SOLO — Bisnis warung kelontong Madura mulai dari modal hingga omzet banyak diperbincangkan beberapa waktu terakhir. Salah satu penyebabnya yakni video viral yang menunjukkan rumah mewah di Madura milik sejumlah pengusaha warung kelontong.
Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, warung Madura menjamur sejak lima tahun terakhir di sejumlah kota besar seperti Jakarta hingga Bali.
Disebut Warung Madura karena mengacu identitas penjualnya yakni warga asli Madura. Warung ini juga dikenal siap siaga karena buka hingga 24 jam. Sehingga cocok untuk masyarakat perkotaan yang aktivitasnya dimulai sejak pagi hingga dini hari.
Sukses di Jakarta, gurita bisnis warga Madura via warung kelontong ini juga mulai dikembangkan di Bali dan kota lainnya.
Soal bisnis hingga omzet warung Madura kemudian kembali dibicarakan setelah adanya video viral rumah-rumah mewah di Sumenep Madura yang diduga milik para pengusaha warung kelontong.
Berdasarkan sumber yang dihimpun Solopos.com, banyaknya rumah mewah di kampung tersebut mulai ada sejak 2017. Rumah-rumah tersebut dibangun dengan biaya Rp1 miliar hingga Rp2 miliar.
Dilansir dari kanal YouTube Jeda Nulis milik Habib Ja’far, warung kelontong madura memang buka 24 jam penuh. Pemilik warung bahkan berseloroh kalau warung madura tutup berarti pas hari kiamat.
Saking ramenya, warung Madura bahkan disebut-sebut saingan berat toko modern Indomart dan Alfamart. Barang dagangan yang dijual di warung madura juga cukup lengkap mulai kebutuhan pokok, snack, hingga rokok.
Berdasarkan penelurusan Solopos.com, omzet jualan warung Madura mencapai Rp2 juta hingga belasan juta rupiah. Tergantung lokasi dan tingkat keramaian.
Namun, selain omzet tinggi, modal yang dibutuhkan untuk membuka warung madura juga tinggi yakni sekitar Rp200 juta untuk sewa kios, membeli perlengkapan jualan hingga kulakan barang dagangan.