Bisnis
Selasa, 10 November 2020 - 15:46 WIB

Usaha Sambal Niti Sari Bertahan di Tengah Pandemi dengan Diversifikasi

Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sambal Niti Sari (istimewa)

Solopos.com, SOLO— Membangun usaha bisa berawal dari mana saja, termasuk lingkungan terdekat, yakni keluarga. Seperti yang dilakukan oleh Sri Purnama Sari, warga Jl. Ir Sutami 39, Gendingan RT 001/RW 014, Jebres, Solo.

Dia membangun usaha sambal merek Niti Sari berawal dari ibunya yang mempunyai warung nasi pecel di rumah.

Advertisement

“Semula usaha ini hanya sampingan. Jadi ibu saya punya warung nasi pecel. Terus ada beberapa tamu dari luar kota yang ingin membawa sambelnya saja. Ya akhirnya saya membuatnya untuk mereka,” ujar Sri Purnama Sari kepada Solopos.com belum lama ini.

Berawal dari itulah, dia mulai memproduksi sambal pecel untuk dijual baik secara offline maupun online.

Advertisement

Berawal dari itulah, dia mulai memproduksi sambal pecel untuk dijual baik secara offline maupun online.

Kendalikan Komorbid, Cegah Risiko Covid-19

Perempuan yang akrab disapa Chipo itu mengaku mulai serius membuat sambal pecel sekitar tahun 2005. Pada 2010 dia masih mengemas sambalnya dengan dengan cara dimasukkan dalam plastik dan diikat dengan cara dikuncir. Hingga mulai tahun 2015 dia mulai benar-benar mengemas produk sambalnya dengan lebih baik.

Advertisement

Untuk kapasitas produksi, Chipo menjelaskan hal itu tergantung kondisi pasar. Pernah pada suatu kali dalam sehari dia bisa menjual sambal hingga 20 kg.
“Pernah juga saya mendapat pesanan 15 kg pada pagi hari dan sore harus sudah siap. Tetap saya berusaha untuk memenuhi sesuai tagline kami, Sambal Custom Andalanku,”ujar pemilik akun Instagram @warungnitisari itu.

Hidup Bahagia Dan Nyaman Seperti Sultan, Yuk Ikuti Cara Sederhananya

Menjaga Kualitas Produk

Tak dimungkiri pandemi Covid-19 memengaruhi sektor UMKM termasuk usaha Sambal Niti milik Chipo. Untuk itu dia mengaku harus memutar otak agar usahanya tetap berjalan, salah satunya dengan menambah varian produk. Tak hanya membuat sambal pecel, Chipo juga membuat produk baru berupa lauk pauk kemasan, kering tempe dan kering kentang.

Advertisement

Saat ini, varian produk yang dia produksi adalah Sambel Pecel Niti Sari, Sambel Tumpang Niti Sari, Kering Kentang Niti Sari, dan Kering Tempe Niti Sari. Tak hanya itu, dia pun berusaha memenuhi permintaan pelanggan yang menginginkan makanan lain. Selagi masih bisa dinalar, dia pun berusaha memenuhinya.

Cara lain untuk penjaga kepercayaan pelanggan adalah, Chipo selalu menjaga kualitas produk sambalnya. Salah satu contohnya adalah dengan memilih bahan-bahan yang berkualitas.

“Saya punya standar sendiri dalam memilih gula Jawa. Jadi saya tidak sembarang memakai gula Jawa, namun agak sulit mendapatkannya hanya ada di toko-toko tertentu saja,” ujarnya.

Advertisement

Dia pun rela menjelajahi beberapa tempat di Soloraya untuk mendapatkan gula Jawa sesuai keinginannya. Hingga pada suatu ketika dia menemukan solusi ketika salah satu pelanggannya ternyata juga menjual gula Jawa yang diinginkannya dengan cara tidak sengaja.

“Saya terkadang merasa di saat menghadapi kesulitan, kta pasti akan menemukan jalan keluar termasuk dengan cara-cara yang tidak terduga selama  kita menyukai dan menikmati usaha yang kita lakukan,”ujar Chipo.

Dia pun berbagi resep kepada mereka yang ingin memulai usaha, salah satu hal yang penting adalah sebaiknya memulai usaha dari sesuatu hal yang disukai.
“Jika kita sudah menyukai usaha kita, ketika ada tantangan seberat apa pun kita akan bisa melewatinya dan tidak merasakan itu sebagai sebuah beban,” ujar Chipo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif