SOLOPOS.COM - Situs resmi Adidas. (Istimewa).

Solopos.com, SRAGEN — Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DPC Sragen, Suparno, menjelaskan pabrik Adidas yang akan dibuka di Sragen berada di  Desa Bonagung, Kecamatan Tanon. Saat ini investor tengah melakukan upaya pembebasan lahan.

“Lokasinya itu nanti di Bonagung, Tanon. Kemudian di Sambungmacan juga akan ada pabrik sepatu tetapi bukan dari Adidas, lalu ada pabrik ban juga,” jelas Suparno kepada Solopos.com, Rabu (21/6/2023).

Promosi Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektare Lahan Kritis melalui Reboisasi

Suparno juga mengetahui kondisi pabrik Adidas yang lain di Tangerang yang baru saja memecat ribuan karyawan mereka. Menurutnya, pihak perusahaan melakukan PHK karena upah di Tangerang yang terlalu mahal dan biaya hidup yang tinggi.

Sragen dipilih karena UMR yang rendah dan biaya hidup yang juga masih terjangkau. Suparno bergurau, harga soto di Sragen masih Rp3.000 saja sehingga sangat terjangkau.

Namun, dia memastikan kesejahteraan buruh akan menjadi prioritas utama. Dia yakin setelah Sragen menjadi kawasan industri, kebutuhan hidup akan naik sehingga UMR akan naik.

Suparno juga menambahkan, kenaikan UMR harus diperjuangkan oleh para buruh dengan baik. Dia tekankan para buruh harus pintar dan menyadari jika upah yang diberikan kepada mereka harus disesuaikan dengan target.

Menurutnya, ekosistem ini sudah terbentuk di industri garmen yang pegawainya dapat mengerjakan sesuai target yang dibutuhkan. Dia berharap hanya dibutuhkan beberapa tahun saja dari berkembangnya kawasan industri di Sragen dengan peningkatan UMR buruh.

Sementara itu, Solopos.com belum mendapatkan respon dari Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Seluruh Indonesia 1992 Kabupaten Sragen, Joko Supriyanto, mengenai rencana investasi di Sragen.

“Baru pembebasan tanah, kami arahkan di lokasi yang memang sudah diperuntukkan untuk industri. Nanti [pabrik baru Adidas] bisa menyerap kurang lebih 20.000 tenaga kerja, sekarang penyerapan tenaga kerja satu pabrik baru bisa 1500-1600, kalau bisa lebih banyak tentunya meningkatkan perekonomian masyarakat,” papar Suparno kepada Solopos.com via sambungan telepon, Selasa (20/6/2023).

Menurut Suparno, Sragen memang sudah seksi untuk pengembangan industri karena upah yang murah mendukung investor membuka pabrik di Bumi Soekowati.

Suparno menambahkan, masih ada beberapa investasi skala kecil juga masuk ke Sragen tetapi dia tidak begitu hapal dari mana saja.

Menurut Suparno, pemetaan kawasan industri di Sragen sudah sesuai. Dia juga berharap ekosistem serikat pekerja di Sragen akan semakin tumbuh setelah jumlah pabrik dan investasi bertambah.

Dia berpendapat, setelah ekosistem sudah terbentuk maka perekonomian meningkat dan upah buruh bisa ikut meningkat.

Perusahaan

Dilansir dari situs resminya, Adidas merupakan perusahaan sepatu Jerman. Perusahaan ini dinamakan atas pendirinya, Adolf (Adi) Dassler, yang mulai memproduksi sepatu pada 1920-an di Herzogenaurach dekat Nuremberg.

Rancangan baju dan sepatu perusahaan ini biasanya termasuk tiga strip paralel dengan warna yang sama, dan motif yang sama digunakan sebagai logo resmi adidas. Adidas adalah perusahaan pakaian olahraga terbesar di Eropa dan kedua terbesar di dunia setelah Nike.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya