SOLOPOS.COM - Aktris Titi Kamal bersama Ketua Paguyuban UMKM Solo, Iman Buhairi Santoso di depan produk UMKM Solo, di sela-sela syuting film Air Mata di Ujung Sajadah di Kampung Batik Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (16/2/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Solo tumbuh pesat sejak pandemi Covid-19. Saat ini jumlah pelaku UMKM di Kota Solo sebanyak 11.157 dengan mayoritas generasi X atau berusia 40-50an.

Data tersebut tercatat pada 2022 yang naik hingga tiga kali lipat dibandingkan 2021 yang hanya 3.635 UMKM.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Hal tersebut diungkapkan Staf Bidang UMKM Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian (Dinkop UKMPerin) Kota Solo, Iwang Digita Rinaldi saat ditemui Solopos.com dalam acara Forum Konsultasi Publik Penyusunan Standar Pelayanan 2023 di Harris Hotel, Solo, pada Selasa (14/3/2024).

Dari total 11.157 UMKM tersebut mayoritas didominasi oleh perempuan atau sebanyak 65,69 persen. Sementara untuk pelaku UMKM laki-laki sebanyak 34,31 persen.

Kemudian jika diklasifikasikan berdasarkan kelompok usia, generasi X yang lahir dari rentang waktu 1965 hingga 1980 menjadi kelompok usia pelaku UMKM paling banyak, yaitu 46,03 persen.

Disusul dengan generasi Y, yang lahir pada rentang waktu 1981 hingga 1996 sebanyak 28,45 persen. Generasi baby boomers yang lahir sampai 1964 sebanyak 21,89%.

Sementara generasi milenial yang lahir pada 1997 hingga 2012 menjadi kelompok usia paling sedikit, yaitu 3,36%.

“Mayoritas bidang UMKM Solo ini tetap nomor satu kuliner,” ujar Iwang.

Iwang mengatakan pihaknya tetap mendorong generasi milineal untuk melirik sektor UMKM karena menjadi kelompok usia paling sedikit.

Untuk mendorong berkembangnya UMKM di Kota Solo, Iwang mengaku getol melakukan layanan sosialisasi terkait akses permodalan serta beragam pelatihan untuk calon wirausaha maupun bagi pelaku UMKM yang sudah tumbuh dan mapan.

“Pelatihan ini terkait dengan, seperti manajemen keuangan dan diklat bisnis online. Kami juga memfasilitasi umkm yang sudah baik. Misalnya melalui pameran atau festival UMKM. Kami pun menyaring mereka dengan open call, kami juga terbuka di Instagram dinas, selalu terbuka dan transparan, semua bisa diakses di media sosial,” papar Iwang.

Faktor utama terjadinya lonjakan pelaku UMKM di Kota Solo, menurut Iwang dikarenakan karena dampak pandemi.

Berdasarkan pemutakhiran data yang dilakukan lada 2022 melalui survei yang diadakan oleh pusat dan dijalankan oleh dinas, ada sekitar 25.000-an UMKM namun yang berhasil tervalidasi sebanyak 11.157 UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya